Emas Budi

fin.co.id - 20/01/2024, 06:14 WIB

Emas Budi

Budi Said usai ditetapkan sebagai tersangka di Kejagung.--

#36.M.Zainal Arifin (6;41) [0:3] 

#37.Mirza Mirwan (4;641)★★⭐️ [2:1] 

#38.Muh Nursalim (1;139) 

#39.MULIYANTO KRISTA (1;13) 

#40.Nimas Mumtazah (2;129)★ [0:2]

Wilwa

@Edyanto. Setuju. Kebebasan berbicara sering disalahgunakan untuk mencacimaki pihak lain. Kebiasaan menyebut Goyim oleh Yahudi, Infidel oleh Kristen dan Kafir oleh Muslim jelas menyakiti hati pemeluk agama non agama dari Timur Tengah. Itu point yang ingin disampaikan Buya Syakur mengenai kesetaraan. Karena toleransi menurut Buya berarti masih menyimpan kebencian dalam hati terhadap yang berbeda kepercayaan. Toleransi tidak mendorong saling menghormati. Hanya bila kita memandang agama lain setara dengan agama kita yaitu mengajarkan CINTA (KASIH) barulah sikap saling menghormati muncul secara alamiah dan tak ada lagi konflik atau persekusi hingga perang atas nama agama. Ceramah Buya Syakur sangat teduh sehingga tak aneh bila pemuka agama lain sangat menghormati dan bersahabat baik dengan Buya. Karena prinsip kesetaraan itu benar-benar dipraktekkan Buya. Bukan sekedar teori belaka. Tanpa meninggalkan iman kepada Islam.

kritikItuSehat

....Mengapa Buya S malu untuk mengatakan bahwa dirinya adalah Islam Liberal?.. karena nama itu penting, contoh... megawati ketika berbeda dgn PDI maka dia menamakan dirinya PDIP.. beda dengan muldoko ketika berbeda dgn partai demokrat dia tidak mau nama baru tetap ingin nama partai demokrat ya gak bisa lah... nah ilam ahlu sunnah itu sudah ada ketentuannya, jadi jangan pkai nama yg sama dong islam ahlus sunnah, pakai aja islam Liberal sesuai dengan pemikirannya yang liberal jadi buat kalian kaum liberal ... jangan malu ...deklarasikan bahwa nama agama kalian, adalah islam liberal

Fiona Handoko

selamat pagi bp thamrin, bung mirza, bp agus, bp liang, bp jo, ka ulfa dan teman2 rusuhwan. membaca berita di kompas. com tgl 16 jan. perusahaan software jerman sap didenda 3,4 ton karna dugaan suap pejabat indonesia. uang tsb dibayar utk menyelesaikan penyelidikan depkeh dan sec amerika. karna dinilai melanggar uu praktik korupsi asing. sap memberikan suap berupa uang dan hadiah yg disalurkan melalui konsultan bisnis luar. suap tsb terjadi di indonesia, afsel dan beberapa negara lain. untuk indonesia, kasus suap terjadi antara 2015 sd 2018. salah duanya menyasar ke kementrian kelautan dan perikanan. dan bp3ti kemenkominfo. mudah2an kasus ini bisa cepat ditindaklanjuti penegak hukum di indonesia. mengingat pemberi suapnya sudah dijatuhi hukuman.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺ABDUL HADI WM, merupakan keturunan dari saudagar Tiongkok yang hijrah dan menetap di Sumenep. Ia lahir dari seorang ibu bernama RA Sumartiyah seorang putri bangsawan dari Keraton Surakarta. Sedangkan ayahnya adalah seorang saudagar muslim Tionghoa dan seorang guru. Abdul berasal dari kalangan keluarga muslim yang taat beribadah yang juga memiliki pesantren bernama “Pesantren An-Naba”.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

*TUHAN, KITA BEGITU DEKAT* Tuhan Kita begitu dekat Sebagai api dengan panas Aku panas dalam apimu Tuhan Kita begitu dekat Seperti kain dengan kapas Aku kapas dalam kainmu Tuhan Kita begitu dekat Seperti angin dengan arahnya Kita begitu dekat Dalam gelap Kini aku nyala Pada lampu padammu ===///=== Abdul Hadi WM. Wafat pada hari Jumat 19 Januari 2024 pukul 03.36 WIB. Semoga husnul khatimah. DUNIA DALAM BERITA. Kabar duka datang dari dunia kesusastraan Indonesia. Penyair yang juga budayawan, Prof Abdul Hadi Wiji Muthari (WM), meninggal dunia pada pukul 03.36 WIB dini hari ini, Jumat (19/1/2024). Guru besar Universitas Paramadina Jakarta itu wafat dalam usia 77 tahun. ABDUL HADI WM. Nama lengkapnya adalah *Abdul Hadi Wiji Muthari*. Sastrawan, budayawan dan ahli filsafat berkebangsaan Indonesia.  Kelahiran:  24 Juni 1946 (usia 77 tahun), Kabupaten Sumenep Pendidikan:  Universitas Gadjah Mada Penghargaan:  Hadiah Sastra ASEAN dari Putra Mahkota Thailand, dll Dikenal sebagai "peneliti sufisme". Karyanya yang terkenal adalah; 1). Meditasi,  2). Madura, dll

Lagarenze 1301

Ari Nur Cahyo
Penulis