Malam-malam kamarnya didatangi penjahat. Papa Budi Said dibunuh pakai senjata tajam. Waktu itu kriminalitas masih tinggi di Tiongkok.
Meski sudah kaya raya, rupanya Budi Said masih tergiur ''gangdao'' yang menggiurkan. Ia cukup hati-hati ketika tidak hanya percaya pada satu orang Eksi.
Budi berkali-kali ke Antam Pulo Gadung Jakarta. Sepanjang 2018 Budi terus membeli emas Antam. Ia kirim uang berkali-kali dan menerima emas berkali-kali. Ketika totalan, Budi merasa Antam kurang kirim emas senilai Rp 1,1 triliun.
Antam merasa telah kirim emas –bahkan kelebihan. Budi merasa masih punya tagihan. Dasarnya: harga emas dengan diskon 15 persen. Antam merasa kelebihan kirim dengan dasar tidak punya kebijakan diskon 15 persen.
Tiga ordal sudah dijatuhi hukuman penjara bulan lalu. Eksi sebagai perantara juga sudah dijatuhi hukuman –tidak hanya di satu perkara. Kini Budi Said ditetapkan sebagai tersangka. Ditahan pula di rumah tahanan Kejaksaan Agung.
Saya bertemu Budi Said terakhir tiga bulan lalu. Sama-sama makan malam di satu resto baru. Ia ditemani istri yang cantik dan satu-satunya putri yang masih kecil.
Kami ngobrol panjang. Asyik. Sampai lupa bertanya soal emas. Setelah urusan emas itu jadi berita besar saya hubungi Budi. Tapi ia minta agar jangan ada wawancara.
Diskon besar telah membawanya ke ruang tahanan. Siapa bilang hanya Anda yang suka diskon.(Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 19 Januari 2024: Rasional Khalwat
M.Zainal Arifin
00000000. 04.01. Pujian bagi Tuhan yg sediakan oksigen geratis.
M.Zainal Arifin
Yg mengadukan, bisa diadukan. Yg mengadukan, bisa diadukan. Yg salah, bisa benar. Yg benar, bisa salah. Yg tertawa, bisa jadi nangis. Yg nangis, bisa jadi tertawa.
Wilwa
Ayo berpikir kritis jangan takut murtad. Islam belum sempurna. Kesetaraan (equality) yang diperlukan bukan toleransi. Tiga point penting inilah warisan pemikiran moderat Buya. Beliau multi language seperti Gus Dur. Beliau bisa French, English, Arab, Indonesia, dll. Soal nyali, Beliau lebih bernyali mengkritisi aliran transnasional yang mengharamkan nasionalisme dan menginginkan khilafah global yang tak jelas siapa yang akan jadi khalifah nya. Karena dapat dipastikan pasti akan bertarung sendiri berebut kuasa. Beliau menyadarkan banyak orang akan bahaya aliran transnasional anti nasionalisme dalam hal ini adalah persatuan Indonesia. Bahkan di Saudi yang dulunya adalah sponsor utama aliran transnasional mulai sadar dan dalam proses perubahan menuju Islam yang menerima keberagaman tidak hanya antar agama tapi juga antar aliran dalam agama. Karena Persatuan dalam Keberagaman adalah sebuah keniscayaan Semesta. Yang sudah dipahami leluhur kita dan terangkum dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Bersatu walau Berbeda. Karena pada hakikatnya Ketuhanan (keagamaan) menyatu dengan Kemanusiaan yang adil dan beradab (baca: kesetaraan sebagai sesama manusia)