News . 18/01/2024, 15:16 WIB
FIN.CO.ID - PT Angkasa Pura (AP) 1 disebut-sebut juga terlibat dugaan suap 8 lembaga pemerintah dan BUMN di Indonesia dengan perusahaan software asal Jerman, SAP SE.
VP Corporate Secretary Angkasa Pura 1, Rahadian D. Yogisworo menegaskan PT Angkasa Pura 1 telah menggunakan SAP sebagai sistem di AP1 sejak tahun 2012.
"Saat ini kami sedang melakukan pengecekan secara internal sampai menunggu informasi lebih lanjut. Karena sampai saat ini masih terkendala keterbatasan informasi yang kami terima," ujar , Rahadian D. Yogisworo saat dikonfirmasi fin.co.id pada Kamis, 18 Januari 2024.
Tidak dijelaskan secara detail kendala keterbatasan informasi yang disampaikan oleh pihak Angkasa Pura 1 .
Yang jelas, kasus dugaan suap dari perusahaan Jerman tersebut kini sedang diselidiki oleh KPK.
BACA JUGA:
Penyelidikan yang dilakukan lembaga antirasuah itu adalah mengumpulkan sejumlah alat bukti pendukung terkait kasus tersebut.
Diketahui, Departemen Kehakiman Amerika Serikat, pada Rabu, 10 Januari 2024, merilis informasi telah menjatuhkan denda 220 juta Dolar AS kepada perusahaan perangkat lunak asal Jerman, SAP SE, atas pelanggaran Undang-Undang Praktik Korupsi di Luar Negeri (Foreign Corrupt Practices Act).
Denda tersebut dijatuhkan kepada SAP SE terkait perkara suap kepada pejabat pemerintah di Afrika Selatan dan Indonesia.
"SAP memberikan suap kepada pejabat di badan usaha milik negara di Afrika Selatan dan Indonesia untuk mendapatkan bisnis pemerintah," kata Plt. Asisten Jaksa Agung Divisi Kriminal Departemen Kehakiman AS, Nicole M. Argentieri, dalam keterangan di situs resmi Departemen Kehakiman AS.
BACA JUGA:
Seperti diberitakan, 8 lembaga pemerintah dan BUMN di Indonesia diduga terlibat kasus suap dengan perusahaan software asal Jerman. Mulai dari Kominfo, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kemensos, PT Pertamina hingga Angkasa Pura II.
Berdasarkan dokumen pengadilan, SAP melalui beberapa pihak terbukti telah menyuap dengan memberikan barang-barang bernilai ekonomis, uang tunai, sumbangan politik, uang via transfer, serta barang-barang mewah kepada pejabat di Afrika Selatan dan Indonesia.
Pada periode tahun 2015-2018, SAP melalui perwakilannya terlibat dalam upaya suap terhadap pejabat Indonesia guna mendapatkan keuntungan dan memenangkan berbagai kontrak di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) yang kini bernama Bakti Kominfo.
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga diduga menerima suap dari SAP.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com