8 Lembaga Pemerintah dan BUMN Diduga Terlibat Suap dengan Perusahaan Jerman: Ada Pertamina hingga Angkasa Pura

8 Lembaga Pemerintah dan BUMN Diduga Terlibat Suap dengan Perusahaan Jerman: Ada Pertamina hingga Angkasa Pura

Kasus suap: ilustrasi--

FIN.CO.ID- Sebanyak 8 lembaga pemerintah dan BUMN di Indonesia diduga terlibat kasus suap dengan perusahaan software asal Jerman. Mulai dari Kominfo, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kemensos, PT Pertamina hingga Angkasa Pura II. 

Kasus ini terungkap setelah Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) merilis informasi soal adanya dugaan penerimaan suap dan menjatuhkan denda sebesar Rp 3, 4 triliun kepada perusahaan pasar sektor publik, SAP Indonesia. 

Dikutip dari data Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), disebutkan ada 8 badan usaha milik negara (BUMN) dan Kementerian yang terlibat dalam suap ini.

BACA JUGA:

Mereka adalah Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) yang kini bernama BAKTI Kominfo, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Sosial, PT Pertamina, Pemda DKI, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, PT Angkasa Pura I, dan PT Angkasa Pura II. Dalam hal ini, SAP bekerja sama dengan VAR (perantara).

“Untuk mendapatkan atau mempertahankan kontrak dengan pelanggan tersebut. Skema ini diatur oleh dua account executive SAP Indonesia yang bekerja dengan setidaknya satu VAR (perantara) yang terkenal dengan pola transaksi bisnis yang korup dan memberikan suap," tulis dokumen yang diterbitkan Komisi Sekuritas dan Bursa AS.

Dalam praktiknya, diduga melalui sejumlah perantara. Termasuk perpanjangan tangan mereka di Indonesia. Ada yang disebut Perantara Indonesia 1 dan 2.

Dalam beberapa kasus, SAP dan pihak perantara ini menggunakan faktur pelatihan palsu untuk melakukan pembayaran. Ujungnya diduga untuk biaya suap.

BACA JUGA:

Pihak perantara di Indonesia ini mendirikan perusahaan cangkang untuk menghasilkan uang suap dari beberapa faktur palsu tersebut. Setelah menghasilkan alokasi uang, dipakai perantara untuk menyuap pejabat di Indonesia.

PT Pertamina

Perantara SAP dan account executive SAP Indonesia juga disebut membiayai pejabat PT Pertamina untuk bermain golf. Tidak disebutkan kapan waktu pelaksanaannya.

Namun, fasilitas itu diberikan untuk memperoleh kontrak tanggal 23 Januari 2017. Termasuk di dalamnya layanan pemeliharaan terkait lisensi senilai USD 13.331.423.

Fajar Joko Santoso VP Corcom Corsek Pertamina membantah bahwa itu praktik suap. 

"Perlu diluruskan ya mas, dari dugaan yaitu fasilitas bermain golf, jadi bukan suap. Kalau suap takut dianalogikan dengan menerima sejumlah uang" katanya kepada fin.co.id, Kamis 18 Januari 2028.

BP3TI/BAKTI Kemenkominfo

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: