FIN.CO.ID - Hasil Survei Litbang Kompas terbaru mengungkap elektabilitas pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul telak dari 2 kandidat lainnya.
Elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen. Sementara dua kandidat lainnya pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar hanya 16,7 persen dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD cuma 15,3 persen.
Meski kalah jauh, namun survei Litbang Kompas terbaru tetap menyebut Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan berlangsung 2 putaran.
Untuk memenangi Pilpres 2024 dalam satu putaran, salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden harus mengantongi suara lebih dari 50 persen sesuai dengan Pasal 416 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tentang Pemilu.
Disebutkan pula bahwa pasangan Prabowo-Gibran unggul di hampir semua kategori sosio-demografis responden. Elektabilitasnya pun menonjol di semua kategori usia, khususnya di kalangan generasi (17—25 tahun) dengan persentase 54,5 persen.
Sementara itu, untuk tingkat pengenalan masyarakat terhadap Gibran mencapai 85,1 persen lebih tinggi daripada Mahfud Md. yang 72,2 persen dan Muhaimin yang 55,3 persen.
BACA JUGA:
- Survei Terbaru Litbang Kompas: Prabowo-Gibran 39,3 Persen, Ganjar-Mahfud Paling Buncit, Pemilih Bimbang 28,7 Persen
- Survei Litbang Kompas Banyak Pemilih Perempuan Pilih Ganjar Pranowo, Ternyata Ini Alasannya
Sejajar dengan tingkat pengenalan, elektabilitas Gibran sebagai cawapres juga berada di urutan teratas. Elektabilitas Gibran mencapai 37,3 persen, Mahfud Md. 21,6 persen, dan Muhaimin 12,7 persen.
Litbang Kompas menyebutkan bahwa kehadiran Gibran turut memberikan warna tersendiri setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) membuka peluang kepadanya untuk maju sebagai cawapres dan setelah digandeng oleh Prabowo untuk mendampinginya, popularitas Gibran dengan cepat melesat.
Sebelumnya, pada bulan Agustus 2023, Litbang Kompas mencatat bahwa nama Gibran nyaris tidak masuk ke dalam nominasi publik untuk menjadi calon wakil presiden, hanya 0,1 persen yang menyebutkan namanya.
Selain itu, Litbag Kompas juga melaporkan adanya pemilih bimbang (undecided voters). Jumlah pemilih yang masih ragu-ragu untuk menetapkan pilihannya kepada pasangan capres/cawapres itu berada di angka 28,7 persen.
BACA JUGA:
- Partai Garuda Sindir Tim Capres yang Hina Jokowi Namun Kini Balik Beri Pujian Setelah Anjlok di Survei
- Hasil Survei Terbaru LSI: Elektabiitas Pasangan Prabowo-Gibran Unggul Jauh
Menurut laporan Litbang Kompas, kalangan yang termasuk ke dalam kelompok undecided voters itu merupakan mereka yang belum punya ikatan ideologis ataupun kedekatan emosional terhadap sosok atau pasangan tertentu sehingga belum bisa menentukan siapa yang akan dipilih.
Survei tersebut melalui wawancara tatap muka terhadap 1.364 responden pada tanggal 29 November—4 Desember 2023.
Para responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi.