Viral Video KKB Papua Egianus Kogoya Ancam Tembak Mati Pilot Susi Air, Ini Penjelasan Panglima TNI Agus Subiyanto

FIN.CO.ID - Video ancaman tembak mati pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya viral di media sosial.

Egianus Kogoya mengancam akan menembak mati Philip Mark Mehrtens dalam waktu 2 bulan jika Indonesia tak memenuhi tuntutannya.

Terkait dengan video voral tersebut Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memberi penjelasan seperti ini.

Dia mengaku telah mengetahui video ancaman KKB Papua Egianus Kogoya terhadap sandera pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens.

Tangkapan layar pimpinan KKB Papua Egianus Kogoya yang mengancam tembak mati pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens--twitter

Dijelaskan Agus video yang beredar tersebut merupakan video lama.

BACA JUGA:

• Viral Video KKB Papua Egianus Kogoya Ancam Tembak Mati Pilot Susi Air, Indonesia Dikasih Waktu 2 Bulan
• 2 Komandan KKB Tewas, Jabatannya Komandan Batalyon dan Wakil Kepala Bidang Intelijen

"Itu kan video lama itu," ujar Jenderal Agus usai pelantikan sebagai Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu, 22 November 2023.

Terkait kondisi Philip Mark Mehrtens yang disandera KKB Papua Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023, Jenderal Agus memastikan kondisi dalam keadaan baik.

"Baik baik. Kan udah punya istri kan," ungkapnya.

Selain itu, Jenderal Agus juga membahasa soal upaya penyelamatan Philips. 

Dikatakannya, aparat keamanan akan menggunakan cara soft power yang mengedepankan intelijen dan teritorial.

"Saya sudah sampaikan kita akan menggunakan kekuatan smart power yang terdiri dari soft power, akan mengedepankan intelijen dan teritorial," katanya.

KKB Papua Akan Tembak Mati Philip Mark Mehrtens

Viral video Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya yang mengancam menembak mati sandera Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens.

Video berdurasi 49 detik tersebut, pimpinan KKB Papua Egianus Kogoya mengatakan akan menembak mati pilot Susi Air Kapten Philip, jika dalam waktu 2 bulan Indonesia tak memenuhi tuntutannya.