Kilas Balik Bekasi, Sederet Fakta di Lapangan saat Densus 88 Antiteror Tangkap 2 Terduga Teroris Anggota Anshor Daulah

fin.co.id - 29/10/2023, 22:04 WIB

Kilas Balik Bekasi, Sederet Fakta di Lapangan saat Densus 88 Antiteror Tangkap 2 Terduga Teroris Anggota Anshor Daulah

Ilustrasi penangkapan teroris oleh Densus 88 Antiteror Polri

BEKASI, FIN.CO.ID – Sebanyak 27 orang terduga anggota teroris Kelompok Anshor Daulah atau pendukung ISIS, ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

Berdasarkan keterangan yang fin.co.id dapat, 2 orang terduga teroris ditangkap di rumah kontrakan, yang berada di Desa Setiadarma, Dusun 1 dan Dusun 3, RW 02 / RT 04, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Dalam penangkapan terduga teroris di Kabupaten Bekasi, Densus 88 Antiteror Polri menggeledah sebanyak 4 rumah yang selama ini dihuni oleh terduga pelaku dan kelompoknya, Jumat 27 Oktober 2023.

Puluhan Barang Bukti Buku Diamankan Densus 88 Antiteror

Basit Bastian (67) selaku ketua RW 02 membenarkan bahwa adanya penangkapan terduga teroris di wilayahnya, saat itu dirinya mendampingi secara langsung proses penggerebekan beberpa rumah yang sudah menjadi target operasi.

"Petugas itu memberi arahan, pak RW ikutin saya aja. saya belum tau bahwa itu densus, akhirnya saya ikutin mereka, jadi nyebar," ungkap Basit Bastian.

Menurutnya, ada beberapa barang bukti buku yang diamankan Densus 88 Antiteror dari dalam rumah kontrakan menggunakan plastik bening berlogo kepolisian.

"Ada (barang disita) buku-buku itu, kan ada Anshor Daulah. Buku-buku itu di sita, jadi hanya buku aja yang ada kaitannya dengan kegiatan mereka," jelasnya.

BACA JUGA :

Kelompok Terduga Teroris yang Ditangkap Tidak Berbaur Dengan Warga

Selama terduga teroris tinggal di wilayahnya, Ketua RW tidak pernah curiga karena kelompok tersebut kesehariannya kerap melakukan aktivitas keagamaan.

"Engga ada (kecurigaan), karena dia cuma pengajian doang," ucap Basit Bastian.

Tidak hanya itu, penghuni rumah kontrakan keluarga terduga teroris beserta para jemaahnya dikenal jarang berbaur dengan warga sekitar.

"Gak ada komunikasi, jemaahnya ngobrol sama anak-anak sini gak ada juga, ke warung juga paling dia jarang,” tuturnya.

BACA JUGA :

Tuahta Aldo
Penulis