Kalangan Maliki menyatakan makruh shalat gerhana bulan di masjid baik berjamaah maupun secara sendiri-sendiri. (Lihat: Syekh Hasan Sulaiman Nuri dan Sayyid Alwi bin Abbas al-Maliki, Ibanatul Ahkam Syarah Bulughul Maram, Beirut, Darul Fikr, cetakan pertama, 1996 M/1416 H, juz I, halaman: 114).
Tata cara salat gerhana bulan sendiri di rumah:
Sebelum shalat, ada baiknya seseorang melafalkan niat terlebih dahulu sebagai berikut:
Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT.
Adapun secara teknis, shalat sunah gerhana bulan sendirian menurut Madzhab Hanafi dan Madzhab Maliki adalah sebagai berikut:
1. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram.
2. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.
3. Baca taawudz dan surat Al-Fatihah.
Setelah itu baca surat Al-Baqarah atau selama surat itu dibaca dengan jahar (lantang).
4. Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 100 ayat surat Al-Baqarah.
5. I’tidal, bukan membaca doa i’tidal, tetapi surat Al-Fatihah. Setelah itu baca surat Ali Imran atau selama surat itu.
6. Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 80 ayat surat Al-Baqarah.
7. I’tidal dengan membaca doa i’tidal.
8. Sujud dengan membaca tasbih selama rukuk pertama.
9. Duduk di antara dua sujud.