Empat Tahun Beroperasi dan Terkoneksi, Jasa Marga Catat LHR Jalan Tol Trans Jawa Tembus 1,11 Juta Kendaraan

fin.co.id - 13/10/2023, 13:30 WIB

Empat Tahun Beroperasi dan Terkoneksi, Jasa Marga Catat LHR Jalan Tol Trans Jawa Tembus 1,11 Juta Kendaraan

Simpang Susun Boyolali_Jalan Tol Semarang Solo, yang merupakan bagian dari Ruas Jalan Tol Trans Jawa yang dioperasikan PT JTT

BACA JUGA:

Rudi menambahkan, prospek Jalan Tol Trans Jawa dalam jangka panjang masih sangat baik, khususnya potensi traffic yang diproyeksikan akan terus meningkat dari waktu ke waktu. 

Di Jawa Barat, ekspansi kawasan industri dan perumahan di sekitar Bekasi, Cikarang dan Karawang hingga pengembangan Pelabuhan Internasional Patimban akan berpotensi meningkatkan traffic. 

Sementara itu untuk potensi peningkatan traffic di Jawa Tengah, selain terkoneksi dengan kawasan industri yang terintegrasi di Batang, Kendal dan Kaliwungu, Jalan Tol Trans Jawa juga akan terkoneksi dengan Jalan Tol SoloYogyakarta-NYIA Kulonprogo dan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen yang juga dikelola oleh Jasa Marga.

“Sedangkan untuk wilayah Jawa Timur, Jasa Marga akan melanjutkan pembangunan Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri Segmen Kertosono-Kediri serta Jalan Tol ProbolinggoBanyuwangi Segmen Probolinggo-Besuki yang menjadi ruas pamungkas yang akan terkoneksi dengan ruas Jalan Tol Trans Jawa yang dikelola oleh PT JTT, sehingga nantinya terhubung dari ujung barat hingga ujung timur pulau Jawa. Tidak hanya itu, tingginya traffic di Jalan Tol Trans Jawa ke depannya juga masih sangat dipengaruhi oleh perjalanan mudik dan liburan masyarakat pada periode Lebaran, Natal dan Tahun Baru serta libur panjang hari besar lainnya,” ujar Rudi.

BACA JUGA:

Potensi pembangunan infrastruktur yang masif, terutama pada Jalan Tol Trans Jawa ini diyakini dapat membuka dan menghubungkan suatu daerah dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dan kawasan ekonomi khusus yang terintegrasi dengan jalan tol secara stimulan dan saling terkoneksi. 

Ini diharapkan mampu menstimulasi daya saing ekonomi produktif dan nilai tambah antar satu wilayah dengan wilayah lainnya yang

terkoneksi dengan Jalan Tol Trans Jawa. Dalam mengelola proses bisnisnya, Jasa Marga berkomitmen untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) yang salah satunya diwujudkan dalam penerapan ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP). 

Di tahun 2022, Jasa Marga memperoleh nilai GCG sebesar 98,420 dari skala 100,000 atau setara dengan 98,42% yang masuk dalam kualifikasi sangat baik. (***)

Admin
Penulis