Lifestyle . 01/06/2023, 07:00 WIB
BACA JUGA:
Keadaan kian memanas ketika Im menjelaskan, karena enggak lama Gorosei mengangkat senjata dan menunjuk ke Nefertari Cobra.
Tahu akan situasi tak kondusif, Nefertari Cobra sadar bahwa dirinya tidak akan bisa keluar dari ruangan tersebut hidup-hidup.
Lebih parahnya lagi, ketika Nefertari Cobra mengungkapkan fakta bahwa nama lengkap Ratu Alabasta pertama ialah Nefertari D. Lily.
Mendengar kata 'D.' pada bagian tengah nama Nefertari Lily, Im langsung naik pitam.
BACA JUGA:
Bahkan tak lama berselang busur panah bayangan hitam muncul lalu menusuk bagian perut Nefertari Cobra.
Secara mendadak Kepala Staf Pasukan Revolusioner Sabo muncul di ruangan tersebut dan berupaya menyelamatkan Raja Alabasta itu.
Sabo tak ragu menyerang Gorosei dan Im lewat kekuagan buah ibils Mera Mera no Mi yang dimilikinya.
Kendati begitu, Sabo juga terkena serangan balik yang digencarkan oleh Gorosei maupun Im.
BACA JUGA:
Lalu terlihat Sabo dan Cobra sama-sama tertusuk. Cobra mulai membacakan surat terakhir dari Nefertari Lily.
"Lindungi Poneglyph. Kibarkan bendera fajar ke dunia!," ucap Cobra membacakan isi pesan terakhir Nefertari Lily.
One Piece: Kepala Staf Pasukan Revolusioner Sabo berdiri di dekat Raja Alabasta ke-13 Nefertari Cobra yang tewas.-Istimewa-
Kemudian Nefertari Cobra berdiri dan memblokir serangan Im agar Sabo kabur dan bisa dilihat bahwa Kepala Staf Pasukan Revolusioner tersebut selamat.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com