Pelecehan seksual itu sebagai bentuk komitmen untuk meloloskan Partai Republik Satu dalam proses verifikasi Pmilu 2024.
Terkait persoalan itu, Ketua KPU Hasyim Asy'ari dikabarkan enggan merespons banyak.
Hasyim mengaku hanya mengikuti perkembangan laporan aduan ke DKPP.