JAKARTA, FIN.CO.ID -- Sebanyak 200 Kepala Keluarga (KK) yang rumahnya mengalami rusak berat serta berada di area zona merah, akan direlokasi ke Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) di kawasan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Zona merah dimaksud yakni zona dimana lokasi tersebut terdapat sesar aktif atau patahan bumi, sehingga rawan terjadi bencana di kemudian hari.
BACA JUGA: Berbahaya! Jalur Sesar Cimandiri Tidak Boleh Jadi Area Hunian
Adapun 200 KK pertama yang akan mendapatkan relokasi ke rumah RISHA, kategorinya ditentukan oleh Pemda Cianjur, dan dilakukan verifikasi oleh BNPB, dan kemudian Kementerian PUPR tinggal mengeksekusinya di lapangan.
Dirjen Perumahan kementerian PUPR Iwan Suprijanto berkesempatan menjelaskan mengenai RISHA kepada awak media, saat melakukan peninjauan lokasi relokasi yang tengah dibangun RISHA di wilayah Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jawa Barat, Minggu 11 Desember 2022.
Menurut Iwan, harga per unit RISHA senilai Rp 150 juta. Harga tersebut merupakan harga komponen RISHA beserta lahan, sanitasi, jaringan listrik dan saluran air bersih serta prasarana, sarana dan utilitas di dalam perumahan.
"Harga per unit RISHA yang kami bangun di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku senilai Rp 150 juta. Harga tersebut termasuk kelengkapan listrik, sanitasi, saluran air PDAM dan PSU nya," ujar Iwan menjawab pertanyaan Fin.co.id.
Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto saat mengecek kesiapan RISHA yang dibangun untuk relokasi warga terdampak gempa bumi Cianjur, Minggu 11 Desember 2022-Sigit Nugroho untuk FIN.CO.ID-
BACA JUGA: Dari 200 Rumah RISHA Untuk Korban Gempa Cianjur, 21 Unit Sudah Terbangun dan Dijamin Tahan Gempa!
Kementerian PUPR, imbuh Iwan, berencana membangun 200 unit rumah tahan gempa dengan teknologi RISHA untuk relokasi warga terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur beberapa waktu lalu.
Kementerian PUPR menunjuk PT. Brantas Abipraya (Persero) menjadi pelaksana pembangunan RISHA dan PT. Indah Karya sebagai manajemen konstruksi.
"Selama 10 hari pembangunan kami sudah membangun 21 unit RISHA. Kami targetkan untuk tahap pertama 80 unit selesai bulan Desember dan tahap kedua 120 unit bulan Januari 2023," katanya
Sebagai informasi, imbuh Iwan, RISHA merupakan salah satu teknologi rumah tahan gempa dengan struktur pracetak beton bertulang. Teknologi RISHA dikembangkan oleh Puslitbang Perkim Kementerian PUPR sejak tahun 2004.
BACA JUGA: Kabar Gembira! 200 KK Korban Gempa Cianjur Direlokasi Dapat Bantuan RISHA Senilai Rp150 Jutaan
RISHA memiliki tiga komponen penting yakni pertama adalah komponen utama (P1) berukuran 120 cm x 30 cm x 10 cm. Komponen utama ini berfungsi sebagai penopang struktur bangunan dan dibangun dengan sistem knock down dan di baut.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq