Ekonomi

Bright Spot in the Dark adalah Indonesia dan ASEAN

fin.co.id - 09/12/2022, 15:15 WIB

Menko Airlangga, Foto: ekon.go.id

JAKARTA, FIN.CO.ID - Di tengah kondisi ketidakpastian dan eskalasi berbagai dampak the perfect storm pada perekonomian global, perekonomian Indonesia justru mampu menunjukkan resiliensi dengan capaian impresif di berbagai leading indicator.

Capaian menggembirakan tersebut tidak terlepas dari serangkaian kebijakan extraordinary measures dengan konsep people first policy yang diambil oleh Pemerintah dalam Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional selama ini.

“Mereka, negara-negara besar, sudah melihat bahwa ekonomi terbesar di dunia ini yang masih positif atau istilah dari Kristalina itu adalah the bright spot in dark adalah Indonesia dan ASEAN".

BACA JUGA: Menko Airlangga: Indonesia Mempersiapkan ASEAN untuk Lebih Maju

"Dengan demikian, alternatif investasinya, melihat Indonesia stabil secara politik dan ini stabil untuk regulasi, rule of law dari investment. Jadi ini kesempatan bagi Indonesia berada di dalam panggung dunia,” kata Menko Airlangga.

Trend pandemi Covid-19 global yang akhir-akhir ini kembali meningkat akibat sub varian Omicron X.B.B dan B.Q juga diikuti dengan peningkatan trend jumlah kasus baru Covid-19 nasional, namun masih dalam level terkendali.

Vaksinasi sebagai game changer dalam penanganan pandemi covid-19 terus diakselerasi Pemerintah dan hingga saat ini tercatat telah dilakukan sebanyak lebih dari 445 juta dosis.

Hingga 6 Desember 2022, vaksinasi Dosis I tercatat telah diberikan sebanyak 203.759.538 atau 86,83% dari target, Dosis 2 sebanyak 174.345.886 atau 74,30% dari target, Dosis 3 sebanyak 67.235.823 atau 28,65% dari target, dan Dosis 4 sebanyak 959.495 atau 4,17% dari target. Selain itu, Pemerintah juga telah melakukan vaksinasi booster kedua untuk lansia guna memitigasi dampak sub varian baru omicron tersebut.

BACA JUGA: Menko Airlangga Dorong Percepatan Digitalisasi di Daerah

“Kemudian kita melihat seluruh kabupaten dan kota ditetapkan dalam PPKM Level 1 dan melihat kondisi yang ada, Kementerian Kesehatan akan melakukan sero survey lagi dan dari sero survey Pemerintah akan melakukan langkah-langkah lanjutan,” kata Menko Airlangga.

Seiring dengan semakin terkendalinya kasus Covid-19, perekonomian nasional untuk tahun 2022 mampu mencatatkan kinerja solid dengan pertumbuhan di atas 5% (yoy) hingga kuartal ketiga.

Pada Q3-2022, pertumbuhan ekonomi nasional mampu menyentuh angka 5,72% (yoy) atau 1,81% (qtq) dengan tetap memiliki prospek untuk bertengger pada 5,2% (yoy) pada akhir tahun 2022.

Konsumsi Rumah Tangga tercatat tumbuh 5,39% (yoy) dan PMTB tumbuh 4,96% (yoy), sementara Sektor Transportasi dan Pergudangan serta Akomodasi dan Mamin juga terlihat kembali pulih.

BACA JUGA: Menko Airlangga Minta Rantai Pasok Industri Pangan Dijaga

Prospek positif tersebut diperkirakan masih akan terus berlanjut pada tahun 2023, dimana ekonomi nasional diproyeksikan akan tumbuh sebesar 5,3% (yoy) dan sejalan dengan skenario sejumlah lembaga internasional yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 berada pada kisaran 4,7%-5,1%.

Admin
Penulis
-->