News

Terungkap! Ternyata Sebelum Wartawan di Karo Tewas Terbakar, Oknum TNI Minta Take Down Berita Soal Perjudian

fin.co.id - 02/07/2024, 15:22 WIB

Anggota Dewan Pers Totok Suryanto (FIN/Cahyono)

Sebelum Tewas Terbakar, Wartawan di Karo Sempat Ungkap Aktifitas Judi  Milik Oknum TNI 003906

Sebelum Tewas Terbakar, Wartawan di Karo Sempat Ungkap Aktifitas Judi Milik Oknum TNI 003906

Terungkap! Ternyata Sebelum Wartawan di Karo Tewas Terbakar, Oknum TNI Minta Take Down Berita Soal Perjudian
Sebelum Tewas Terbakar, Wartawan di Karo Sempat Ungkap Aktifitas Judi  Milik Oknum TNI 003906

fin.co.id - Fakta baru terungkap dari kasus kematian tragis Wartawan Tribrata TV di Karo, Sumatera Utara, bernama Sempurna Pasaribu, bersama dengan istri, anak dan cucunya pada 27 Juni 2024 kemarin.

Ternyata, sebelum Sempurna Pasaribu tewas terbakar, ada oknum anggota TNI yang memintanya melakukan take-down atas berita perjudian yang dia buat.

Sempurna Pasaribu tewas terbakar bersama keluarganya di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, usai memberitakan terkait praktik perjudian yang diduga dimiliki oknum TNI.

Diketahui, wartawan bernama Sempurna Pasaribu (47) terbakar bersama istri, anak dan cucunya yang berinisial EBG (48), SIP (12), dan LS (3).

Baca Juga

Sempurna dan keluarganya terbakar di dalam rumahnya yang berlokasi di kawasan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe tersebut terjadi pada 27 Juni 2024, dini hari.

Kebakaran yang merenggut empat nyawa tersebut terjadi setelah korban memberitakan adanya praktik perjudian di Jalan Kapten Bom Ginting, Padang Mas yang diduga kuat dimiliki oknum TNI.

Sehingga ada dugaan oknum TNI terlibat dalam kasus kebakaran rumah yang menewaskan Sempurna Pasaribu dan keluarganya.

Anggota Dewan Pers Totok Suryanto mengungkapkan, beberapa jam sebelum kebakaran, korban ditemani satu rekannya bertemu dengan oknum TNI yang diduga menjalankan bisnis perjudian.

Di situ oknum TNI tersebut meminta korban segera men-take down berita tetang perjudian.

Baca Juga

"Sebelum kejadian, korban dan rekannya bertemu dengan oknum aparat itu beberapa jam sebelum kejadian ya. Jadi dari Rabu malam, kejadiannya kan jam 3 dini hari, hari Kamis," kata Totok di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat pada Selasa, 2 Juli 2024.

"Jadi ketemu di satu tempat dan membicarakan terkait berita diminta untuk menghapus beritanya atau postingan nya itu," tambah Totok.

Totok meminta, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) segera melindungi rekan korban yang menemani bertemu dengan oknum TNI tersebut.

Pasalnya, rekan korban menjadi saksi kunci atas kasus tersebut.

"Jadi untuk saksi ya kami berkoordinasi dengan LPSK untuk agar memberikan perlindungan saksi ya," tegas Totok.

Dewan Pers pun tegas Totok, mendesak Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membentuk tim untuk mengusut kasus tersebut.

Sigit Nugroho
Penulis
-->