BACA JUGA:APKASI Minta Komisi IX DPR Desak Pemerintah Pusat Tunda Penghapusan Honorer
Menurut mereka, sistem rekapitulasi medali Porprov VI Banten dinilai tidak mengusung spirit fair play dan sportivitas.
Hal ini menyebabkan selisih medali yang diperoleh kontingen Kabupaten Tangerang setiap harinya.
"Pada hari pertama pelaksanaan kami sangat mudah mengakses daftar perolehan medali hingga kepada data atlet peraih medali emas, perak dan perunggu," kata ketua Kontingen Kabupaten Tangerang Taufik Emil.
"Namun melewati hari ketiga kami kesulitan mengakses data tersebut hingga hari ini," imbuhnya
BACA JUGA: Cegah Curanmor, Polisi Sarankan Pemilik Minimarket Punya Petugas Parkir dan Pasang CCTV
BACA JUGA:Kampung Dadap Tangerang Diterjang Banjir Rob, Ribuan KK Terdampak
Bahkan, selisih perolehan medali yang diraih kontingen Kabupaten Tangerang dengan data yang tertera di situs sempat mencapai angka 50 medali emas.
Setelah sebelumnya fluktuatif di angka 20 sampai 30 medali emas.
"KONI Kabupaten Tangerang sudah melakukan komunikasi intens terkait hal tersebut diatas namun, tidak ada data yang bisa menjawab perbedaan selisih tersebut," terangnya
Menurut Taufik, pihak panitia melalui Bidang Pertandingan memberi jawaban selisih tersebut terjadi karena keterlambatan Technical Delegate cabang olahraga dalam menginformasikan kepada pihak panitia.
BACA JUGA: Libatkan UMKM, Ada 150 Stand Produk Lokal Tangerang di Ajang Porprov Banten VI
BACA JUGA:Patwal Kawal 2 Truk Bantuan Polres Metro Tangerang Kota untuk Korban Gempa Cianjur
Namun, yang terjadi di lapangan KONI Kabupaten Tangerang menemukan indikasi ketidaksesuaian data karena alasan panitia tersebut.
"Dimana ada beberapa cabor yang mengalami penundaan data perolehan medali walau pertandingan yang digelar sudah berakhir sore hari," pungkas Taufik Emil.