Nasional . 24/11/2022, 10:13 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di lokasi yang sama juga mengatakan vaksinasi "booster" menjadi penting sekali karena kasus COVID-19 di rumah sakit sedang meningkat.
Kasus COVID-19 yang masuk rumah sakit dan kasusnya tergolong sedang dan berat itu 74 persen belum di-'booster'
"Untuk kasus yang meninggal, dalam gelombang terakhir ini 84 persen belum di-'booster', jadi buat masyarakat tolong diingatkan agar cepat-cepat 'di-booster'," kata Budi Gunadi.
Menurut Menkes, baru 66 juta dari 234 juta target sasaran yang telah melakukan vaksinasi "booster".
"Khususnya untuk tenaga kesehatan dan lansia di atas 60 tahun segera lakukan 'booster' kedua dan jangan lupa 'booster' nya pakai Indovac karena itu sudah terbukti sangat ampuh, tidak kalah dari produksi luar negeri," ucap Budi Gunadi.
Sedangkan Menteri BUMN Erick Thohir menyebut bahwa Kementerian BUMN berusaha menjaga kemandirian kesehatan termasuk memproduksi vaksin COVID-19 buatan Indonesia.
"Kami terus bersama Kementerian Kesehatan mencoba menanggulangi jenis-jenis penyakit lainnya yang membutuhkan vaksin, karena itu kita terus akan mengembangkan teknologi vaksin yang ada di Kementerian BUMN, khususnya yang hari ini dipimpin oleh perusahaan Bio Farma kami," tambah Erick.
Seusai mendapat vaksinasi COVID-19 "booster" kedua, Presiden Jokowi langsung berangkat ke Cianjur untuk mengecek kondisi korban gempa di lokasi tersebut.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com