TANGERANG, FIN.CO.ID -- Kerugian akibat bencana banjir terhadap perekonomian khususnya di negara-negara Asia Timur terus meningkat.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Dewan Kemitraan Laut Asia Timur sekaligus Direktur Jenderal Kebijakan dan Strategi pada Kementerian Lingkungan Kamboja Vann Monyneath, dalam acara Forum PNLG 2022 di Kabupaten Tangerang, Rabu 26 Oktober 2022.
"Potensi kerugian naik dari USD 6 miliar pada 2005 menjadi USD 52 miliar pada 2050," ucapnya
Dia juga mengatakan, perekonomian pesisir dan kelautan juga terikat dengan dampak berkelanjutan dari pandemi global.
Mau tidak mau, kini pengembangan wilayah pesisir dan lautan Asia Timur diarahkan menuju ekonomi biru.
"Dengan demikian, peran pemerintah daerah hendaknya memperkuat ketahanan pesisir melalui implementasi program anda masing-masing dalam lingkup pengelolaan pesisir terpadu," ujarnya
BACA JUGA: Even PEMSEA Network of PNLG Forum 2022 di Kabupaten Tangerang Resmi Dibuka
BACA JUGA:Soal Makam Ki Buyut Jenggot Sebagai Cagar Budaya Kota Tangerang, Ini Keputusan Dirjen Kebudayaan
"Pembangunan berkelanjutan dan pengelolaan wilayah pesisir dan laut tidak dapat diabaikan," sambungnya
Sebagaimana diketahui, tahun ini Kabupaten Tangerang dipercaya menjadi tuan rumah pertemuan berkala Jaringan Pemerintah Daerah pada Kemitraan dalam Pengelolaan Lingkungan Pesisir dan Lautan di Asia Timur (PNLG).
Monyneath pun berharap, forum PNLG bisa memberikan kesempatan untuk belajar dan praktik dari sesama anggota PNLG dalam penguatan ketahanan pesisir, hingga menanggapi risiko bencana dan beradaptasi dengan perubahan iklim melalui program-program kelautan negara masing-masing.
"Negara-negara yang berpartisipasi dalam forum ini juga sedang dalam proses bertransisi menuju ekonomi biru," tuturnya