Keuangan

Prestasi! BSI Kuasai 50 Persen Pangsa Pasar Keuangan Syariah Indonesia

fin.co.id - 18/10/2022, 20:31 WIB

Ilustrasi - Bank Syariah Indonesia (ist-net)

JAKARTA,  FIN.CO.ID -- Bank Syariah Indonesia (BSI) mengklaim berhasil menguasai 50 persen pangsa pasar keuangan syariah di Indonesia. 

Kuatnya penetrasi pasar BSI dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya adalah adanya kemudahan yang diberikan kepada para nasabahnya. 

BACA JUGA: Puja-puji Wamen BUMN Untuk BRI Sebagai Terdepan Jalankan Inklusi Keuangan

BACA JUGA:Makin Diandalkan Masyarakat, Dalam 8 Bulan Volume Transaksi AgenBRILink Capai Rp855 Triliun

Direktur Finance dan Strategy BSI, Ade Cahyo Nugroho mengungkapkan rahasianya. Setidaknya ada 3 hal yang jadi keunggulan BSI dalam hal pelayanan.

Yakni, BSI memberikan solusi finansial, solusi spiritual, dan solusi sosial bagi penggunanya. 

Dari sisi finansial, Cahyo menyebut BSI memberikan layanan yang sama dengan bank konvensional.

"Tapi di BSI bisa juga ada solusi spiritual sekaligus solusi sosial di mobile banking. Kita bisa mendapat pemberitahuan kapan waktu untuk solat, misalnya di Bali, kemana arah kiblatnya, atau dimana masjid terdekat dari platform mobile kita," kata Cahyo dalam Panel Diskusi SOE International Conference, Selasa 18 Oktober 2022. 

BACA JUGA: Bukan DP Nol Persen, Ini Jurus Baru Pemerintah Agar MBR Bisa Punya Rumah, Namanya Staircasing Ownership

BACA JUGA:Melesat dengan Transformasi, BRI Terus Garap Pertumbuhan Baru UMKM

Disamping itu, pengguna juga bisa melakukan donasi, zakat, dan infak melalui mobile banking. Bahkan, ada fitur pemberitahuan kepada pengguna untuk melakukan donasi pasca menyelesaikan transaksi.

"Ini unik dan bisa menjadi salah satu pembeda dengan bank lainnya. Dan menurut data kami, orang-orang banyak menggunakan fitur-fitur ini," ujarnya.

Dari porsi nasabah bank syariah, Cahyo mengatakan kalau BSI memegang sekitar 45-50 persen nasabah bank syariah. Artinya, banyak masyarakat indonesia menggunakan BSI.

"45-50 dari seluruh bank syariah di Indonesia. Dan kalau dibandingkan dengan pemain kedua, saya pikir gap-nya cukup tinggi ya," ujarnya.

BACA JUGA: Skema ETM Jadi Solusi Pemerintah Percepat Transisi Energi

BACA JUGA:Fantastis! Indonesia Battery Corporation Raih Investasi Ratusan Triliun

Admin
Penulis
-->