Internasional . 08/10/2022, 22:09 WIB
BACA JUGA:Kemenag Ajak Pemprov DKI Cari Lahan Baru untuk MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan
"Sebagian orang turun ke jalan membuat kekacauan, membakar Al Quran, mencopot paksa hijab seorang perempuan, membakar masjid, tempat ibadah, dan kendaraan masyarakat. Ini sesuatu yang tak biasa. Tidak normal," papar pemimpin berusia 83 tahun itu.
Khamenei menegaskan, kerusuhan terbaru di Iran sudah direncanakan sebelumnya.
Jika tidak ada peristiwa meninggalnya perempuan Mahsa Amini, kata Khemenei, dalih lain akan dicari oleh pihak musuh.
Sehingga bisa menciptakan kekacauan dan kerusuhan di Iran.
BACA JUGA: Tanpa Rivalitas, Kali Ini Suporter Lintas Klub Berkumpul di Bandung dengan Satu Tujuan
BACA JUGA:Rampok Sepeda Motor Warga, Lemkapi Minta Tiga Oknum Polisi Dipecat
Khemenei berpendapat, belasungkawa negara-negara Barat atas meninggalnya seorang perempuan di Iran adalah dusta.
Bertolak belakang dengan tampilan lahir mereka.
"Sebenarnya, mereka gembira karena mendapatkan alasan untuk menciptakan insiden," ucap Khamenei.
"Di Iran, pejabat tiga lembaga tinggi negara telah menyampaikan belasungkawa, dan Mahkamah Agung Iran sudah berjanji untuk mengusut kasus ini sampai akhir," ungkap dia.
Khamenei juga menyinggung kemajuan Iran yang cepat di semua bidang, dan kerja keras untuk menyelesaikan sebagian permasalahan lama.
Serta mengaktifkan bidang produksi, perusahaan berbasis sains, dan kemampuan negara untuk menggagalkan sanksi.
"Saya hidup di tengah suku Baluch. Mereka sangat setia kepada Republik Islam Iran, suku Kurdi, juga salah satu suku termaju di Iran. Mereka mencintai negaranya, mencintai Islam dan Republik Islam. Karena itu, skenario musuh tidak akan berhasil terhadap mereka," beber Ayatullah Khamenei.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com