Martir Minoritas

fin.co.id - 30/09/2022, 06:00 WIB

Martir Minoritas

UNJUK RASA di Capitol Hill, AS, 28 September 2022, mengecam kematian Mahza Amini setelah ditangkap aparat keamanan Iran karena tidak mengenakan jilbab. -Drew Angerer/Getty Images/AFP-

Presiden Raisi menjanjikan untuk melakukan penyelidikan independen atas kematian Mahsa. Yang salah akan ditindak. Tapi Iran tidak boleh hancur.

Mahsa telah meninggal dunia. Demikian juga 45 atau 70 orang lainnya. Tuntutan demokrasi terus tumbuh –pun di negara seperti Iran. Atau Arab Saudi. Atau Tiongkok. Apalagi Indonesia.

Agama, kerajaan, komunis, dan bentuk apa pun lagi ditantang ideologi baru: kesejahteraan. 

Mungkin Mahsa dianggap salah satu musuh negara. Tapi musuh sekali pun harus dijaga keselamatannya. Kadang martir datang dengan tanpa diduga. (*)

 

Admin
Penulis