Nasional . 16/09/2022, 13:45 WIB

Jangan Persempit Makna Kalimat Al Wala Wal Bara

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAKARTA, FIN.CO.ID - Banyak orang yang menyempitkan makna kalimat "Al Wala Wal Bara". 

Terutama yang menyempitkan makna kalimat "Al Wala Wal Bara" adalah orang-orang dari kelompok radikal.

Sekjen Pengurus Besar Darud Da'wah Wal Irsyad (PB DDI) KH Muhammad Suaib Tahir menyebut sangat miris jika mengetahui kalimat Al Wala Wal Bara maknya disempitkan oleh kelompok radikal.

(BACA JUGA: Akui Kesulitan Atasi Kejahatan Siber, Polri Lakukan Langkah-Langkah Ini)

(BACA JUGA:Pesan Mencengangkan Abu Bakar Ba'asyir kepada BNPT Soal Amalan Paling Mulia Seorang Muslim)

(BACA JUGA: Jumlah Korban Terorisme di Dunia Turun, BNPT: Sayangnya di Indonesia Justru Makin Meningkat)

"Nah kesalahan sebagian orang adalah karena makna ini diartikan secara terbatas. Kenapa? Karena sesungguhnya kita juga memang harus loyal kepada agama kita, tetapi dalam arti bukan berarti bahwa kita harus memusuhi yang lain,” kata Kiai Suaib dalam rilis BNPT dilansir Antara, Jumat 16 September 2022.

Dijelaskannya, kelompok radikal, masih sangat membawa semacam doktrin "Al Wala’ Wal Bara"’ sebagai legitimasi pembenar ajaran (eksklusifisme), di mana umat Islam hanya boleh loyal atau bersaudara sesama umat Islam "Al Wala" (loyalitas) sesama umat Islam dan terhadap yang non-muslim harus bersikap "Wal Bara" (melepas diri) atau bermusuhan.

(BACA JUGA: Profil Rektor Unila Karomani yang Kena OTT KPK, Paling Kencang Teriak Radikalisme di Kampus)

(BACA JUGA:BNPT Tindak Lanjuti Dugaan Transaksi Mencurigakan ACT)

Suaib Tahir menjelaskan sejatinya ungkapan tersebut memiliki makna yang mulia untuk tuntunan umat agar loyal memperjuangkan kebaikan bersama, terlepas dari perbedaan suku, ras, dan agama.

"Nah kesalahan sebagian orang adalah karena makna ini diartikan secara terbatas. Kenapa? Karena sesungguhnya kita juga memang harus loyal kepada agama kita, tetapi dalam arti bukan berarti bahwa kita harus memusuhi yang lain,” ujarnya.

Dirinya melanjutkan, "Al Wala’ dan Wal Bara"’ sendiri berasal dari bahasa Arab. "Al Wala" artinya loyalitas, sedangkan "Wal Bara" memiliki makna melepaskan diri. Artinya, sebagai Muslim harus loyal kepada umat Islam dan tidak boleh loyal kepada mereka yang bukan Muslim.

(BACA JUGA: Hati-hati! BNPT Ungkap Khilafatul Muslimin Sebarkan Ideologi Khilafah Lewat Beberapa Cara Ini)

"Istilah ini begitu populer ketika keruntuhan kekhilafan Islam atau pada pasca-penyerangan Mongolia ke negara-negara Islam di Timur Tengah pada saat itu, Kemudian kemunculan penguasa baru pada saat itu, menimbulkan pertanyaan di masyarakat apakah mereka (penguasa) merepresentasikan Islam, dan apakah harus loyal kepada pemerintah,” jelasnya.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com