Hati-hati! BNPT Ungkap Khilafatul Muslimin Sebarkan Ideologi Khilafah Lewat Beberapa Cara Ini

Hati-hati! BNPT Ungkap Khilafatul Muslimin Sebarkan Ideologi Khilafah Lewat Beberapa Cara Ini

Kantor Pusat Khilafatul Muslimin di Kota Bandar Lampung.-dok-Twitter

JAKARTA, FIN.CO.ID - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut Khilafatul Muslimin menyebarkan ideologi khilafah melalui metode dakwah.

"Pola penyebaran ideologi khilafah yang dilakukan Khilafatul Muslimin itu disebarkan dengan berbagai cara, antara lain berkedok pengajian atau dakwah," kata Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Polisi R. Ahmad Nurwakhid dalam keterangannya, Rabu, 8 Juni 2022.

(BACA JUGA:Polisi: Khilafatul Muslimin Sebut Pancasila dan UUD 1945 Tidak Bisa Bertahan Lama)

Selain menggunakan metode dakwah, kata Nurwakhid, Khilafatul Muslimin juga menyebarkan ideologi khilafah lewat kampanye terbuka seperti konvoi, penyebaran buletin rutin setiap bulan, hingga melalui perantaraan internet.

Berdasarkan temuan pola tersebut, lanjutnya, BNPT menduga Khilafatul Muslimin memiliki agenda terselubung berupa mengganti ideologi Pancasila dengan khilafah.

Diketahui, Pimpinan Khilafatul Muslimin, Abdul Qodir Baraja, ditangkap kepolisian di Lampung pada Selasa, 7 Juni 2022. Penangkapan ini dilakukan usai kelompok tersebut melakukan konvoi mengenakan atribut khilafah di Cawang, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

(BACA JUGA:Pimpinan Khilafatul Muslimin Ditangkap, Denny Siregar: Indonesia Emang Negara Seksi Dijadikan Khilafah)

Abdul Qodir Hasan Baraja diringkus Polda Metro Jaya terkait UU Organisasi Masyarakat, UU ITE, dan penyebaran berita hoaks yang menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.

"AQHB ini menjadi anggota NII Lampung," tegas Kabag Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar di Jakarta, Selasa (7/6/2022).

(BACA JUGA:BNPT: Khilafatul Muslimin Punya Ideologi Sama dengan HTI, Mendirikan Negara Khilafah)

Aswin menjelaskan Abdul Qodir Hasan Baraja pernah terlibat komando jihad membantu mencarikan amunisi untuk Bom Medan pada tahun 1975.

Setelah itu, Abdul Qodir Hasan Baraja melarikan diri ke Ngruki Solo. 

Abdul Qodir Hasan Baraja mendapat tugas dari terpidana terorisme berinisial ABB (Abu Bakar Baasyir) yang jadi pembina mahasiswa Yogyakarta.

Pada tahun 1979, Abdul Qodir Hasan Baraja ditangkap karena dituding terlibat pembunuhan dosen UNS berinisial PMA.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizky Agustian

Tentang Penulis

Sumber: