Nasional

Pelaku Pembobol dan Penjual 105 Juta Data KPU Bakal Ditelusuri Siber Polri

fin.co.id - 07/09/2022, 22:21 WIB

Hacker menyebut berhasil membobol data Ditjen Hubud yang berisi informasi sensitif, dengan kapasitas 3GB - Ilustrasi

JAKARTA, FIN.CO.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI bekerja sama dengan Polri menelusuri dan mengusut pelaku yang mengklaim memiliki dan menjual data seolah-olah merupakan data pemilih Pemilu 2019.

"Pengusutan dan penelusuran, baik dari sisi penjual maupun orang yang dengan sengaja membuat seolah-olah merupakan data pemilih Pemilu 2019," kata Komisioner KPU RI Betty Epsilon Idroos di Jakarta, Rabu 7 September 2022.

(BACA JUGA: Ini Harapan Anies Baswedan Setelah Dipanggil KPK Terkait Penyelenggaraan Formula E )

KPU akan bekerja sama dengan Kepolisian RI, khususnya Siber Polri, untuk mengusut pelaku tersebut sebagai tindak lanjut sehubungan dengan beredarnya informasi tentang data yang kabarnya diperjualbelikan di publik.

Dikatakan pula oleh Betty bahwa data yang dikelola KPU adalah data yang dijaga dari sisi otentitas, keamanan, dan kerahasiaannya, termasuk data pemilih.

Sehubungan dengan beredarnya informasi tentang data yang kabarnya diperjualbelikan di publik, KPU sudah melakukan pengecekan terhadap setiap isi dari elemen data di forum underground tersebut.

"Data tersebut bukan bersumber dari KPU," katanya lagi.

(BACA JUGA: Mantan Ketua RT Cabuli Ibu dan 2 Anak Warganya Divonis 3 Tahun, Alasan Hakim Karena Suka sama Suka)

Komisi Pemilihan Umum RI memastikan laman resmi dan aplikasi elektronik milik lembaga penyelenggara pemilu ini aman dari kebocoran data siber.

"Ini 'kan pertanyaannya apakah website dan aplikasi KPU bocor atau tidak, ya, kami pastikan aman," kata anggota KPU RI Idham Holik.

Sebelumnya, diberitakan 105 juta data KPU diduga alami kebocoran. Kebocoran tersebut diunggah pada hari Selasa (6/9) oleh anggota forum situs breached.to dengan nama identitas 'Bjorka' yang juga membocorkan data riwayat browsing pelanggan Indihome dan data registrasi kartu SIM.

 

"Soal klaim peretas memiliki data KPU, kami belum tahu kebenarannya, yang jelas kalau KPU RI itu dalam kondisi aman dan terproteksi," ujar Idham.

(BACA JUGA:Heboh Pelajar SMP di Tangerang Terjang Banjir saat Pulang Sekolah )

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI memastikan laman resmi dan aplikasi elektronik milik lembaga penyelenggara pemilu ini aman dari kebocoran data siber.

Admin
Penulis
-->