TANGERANG, FIN.CO.ID -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kabupaten Tangerang menemukan sejumlah pangan olahan mengandung boraks dan formalin.
Pangan olahan mengandung bahan berbahaya itu ditemukan petugas saat melakukan sampling pangan olahan di pasar tradisional Rajeg, Kabupaten Tangerang, Selasa 30 Agustus 2022.
(BACA JUGA: Ngaku Enggak Punya Duit, Pria di Tangerang Kepergok Curi Laptop di Ruang Guru SDN Pinang TIgaraksa)
(BACA JUGA:Cerita Petugas Dukcapil Kabupaten Tangerang saat Membuatkan e-KTP ODGJ )
Tiga pangan olahan yang dinyatakan positif mengandung Boraks dan formalin yaitu tahu kuning, tahu kuning, dan kerupuk gendar.
"Dari 22 sampel yang diuji, 19 sampel dinyatakan memenuhi Syarat. Sedangkan 3 sampel olahan pangan dinyatakan tidak memenuhi syarat karena diduga mengandung Boraks," kata Kepala BPOM Kabupaten Tangerang Wydya Safitri di Tangerang, Selasa 30 Agustus 2022.
"Tiga pangan olahan diduga mengandung boraks ini terdapat pada kerupuk gendar, dan formalin pada tahu putih dan tahu kuning," imbuhnya
Dikatakan Wydya, pengawasan pada pangan olahan di pasar tradisional tersebut bertujuan untuk melindungi Masyarakat dari pangan mengandung bahan berbahaya.
(BACA JUGA: KPU dan Bawaslu Kabupaten Tangerang Terima Aduan Masyarakat Soal Pencatutan NIK Oleh Parpol)
(BACA JUGA:Dibawa dari Magelang, Pisau Kuat Ma'ruf Jadi Barang Bukti yang Terungkap di Saguling III Jakarta Selatan)
Yang mana, pihaknya melakukan sampling pangan olahan untuk diuji menggunakan rapid test kit dengan parameter 4 bahan berbahaya yang sering disalahgunakan pada pangan.
"Keempat bahan berbahaya yang sering disalahgunakan pada pangan yaitu Formalin, Rhodamin B, dan Methanyl Yellow," ujarnya
Dalam operasi tersebut, tambah Wydya, BPOM Kabupaten Tangerang juga turut memberikan berikan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) soal keamanan pangan kepada para pedagang.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dalam memilih pangan yang akan dikonsumsi.
(BACA JUGA: Warga Solo Ngadu Kehilangan Helm Mahal, Wali Kota Gibran Beri Komentar Tak Terduga)