"Yang mereka lakukan kan jahat, mafia juga bekerja bagaimana menutupi kasus-kasus hukum pelanggaran dengan cara membunuh saksi, menyuap, mengarang cerita bohong," ujar Sugeng, dikutip FIN dari video akun TikTok @tobellyboy.
Menurut Ketua IPW, mereka-mereka ini mirip dengan mafia yang melakukan tindakan secara sistematis hingga terukur.
"Sama dengan mafia, mereka bekerja sistematis, terstruktur, ada bintang dua, ada bintang satu, dan seterusnya, dari kesatuan yang berbeda-beda, Propam, Polres Jakarta Selatan, Bareskrim Polri, hingga Polda Metro Jaya," terang Sugeng.
Bagi Sugeng, personel yang tersebar di berbagai kesatuan itu memiliki muara komando dari Sambo, dengan ‘rumah’ utama di Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Polri (Merah Putih).
(BACA JUGA: Besok Sidang Etik, Irjen Pol Ferdy Sambo Dipecat Polri)
"Walaupun tidak semua, tapi saya mau bilang bahwa mereka ada di Satgasus. Bukan saya bilang satgassusnya mafia ya," beber Sugeng.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan Irjen Ferdi Sambo telah dinonaktifkan dari jabatan kasatgassus yang merupakan jabatan nonstruktural tersebut.
Dedi Prasetyo mengatakan jabatan Kasatgassus otomatis nonaktif saat jabatan strukturalnya dinonaktifkan.
"Setelah jabatan struktural dinonaktifkan, jabatan nonstruktural juga sudah tidak aktif," kata Dedi, Selasa, 2 Agustus 2022.
Bagai mafia di tubuh Polri?
— Tifatul Sembiring (@tifsembiring) August 20, 2022
Punya jabatan tinggi, punya kewenangan, punya senjata, punya kelompok 31 orang. Bunuh, hilangkan bukti2 dan jejak2?
Nggak kebayang deh...????
*KapolriMestiBersihkanhttps://t.co/CveZYA3qe2