(BACA JUGA:Terungkap! Rekaman CCTV di Rumah Sambo yang Beredar Adalah Editan, Ahli Digital Forensik Mengungkapnya)
"Kan saya sudah jawab beberapa kali, beberapa kali juga sudah saya sampaikan, Pak Karni kok masih menanyakan lagi?," tanya Presiden Jokowi.
Jokowi sendiri merasa, apa yang disampaikan oleh relawannya itu adalah suatu bentuk demokrasi yang tidak perlu dipersoalkan. Hal itu juga tidak menegaskan bahwa ia akan menerima permintaan perpanjangan jabatan Presiden tersebut.
"Ya kalau menurut saya boleh-boleh saja lah, itu kan merupakan sebuah bentuk demokrasi, tatarannya kan baru tataran wacana. Kan orang boleh juga kan menyampaikan Jokowi mundur kan juga boleh. Ganti Presiden kan juga boleh. Masa orang mau mewacanakan seperti itu gak boleh. Ini katanya demokrasi?," ujar Presiden Jokowi.
Cuitan Jokowi itu kemudian di replay oleh pegiat media sosial, Yusuf Muhammad. Melalui akun twitter @yusuf_dumdum, ia memposting beberapa tangkapan layar pemberitaan, yang mendukung pernyataan Presiden Jokowi soal kebebasan berbicara.
(BACA JUGA: Ferdy Sambo Diberhentikan Tidak Dengan Hormat Sebagai Anggota Polri, Berkasnya Lagi Diproses Div Propam)
(BACA JUGA:Pesan Menohok Mantan Atasan Sambo: Kalau Naik Pijakan Kaki Harus Kuat, Jangan Mengandalkan Tarikan Dari Atas)
Menurut Yusuf Muhammad, Presiden Jokowi sama sekali belum pernah melaporkan orang-orang yang menghina dirinya, berbeda ketika era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Biar pd melek. Seumur-umur, Jokowi blm pernah melaporkan siapapun ke polisi atas nama pribadi. Meskipun difitnah & dihina sangat parah oleh kadrun dan pembenci. Kalau pun ada yg ditangkap pas hina Jokowi, itu karena adanya UU ITE yg disahkan diera SBY, bkn karena Jokowi melapor," tulis Yusuf Muhammad dalam caption postingannya tersebut.
Apa benar kita kurang bebas berbicara? pic.twitter.com/JYEcxGpA6G
— Joko Widodo (@jokowi) August 23, 2022
