Terungkap! Rekaman CCTV di Rumah Sambo yang Beredar Adalah Editan, Ahli Digital Forensik Mengungkapnya

Terungkap! Rekaman CCTV di Rumah Sambo yang Beredar Adalah Editan, Ahli Digital Forensik Mengungkapnya

Brigadir J terekam CCTV di rumah pribadi Ferdy Sambo, pada saat-saat akhir sebelum di eksekusi. (Tangkapan layar YouTube)--

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Beberapa waktu lalu beredar rekaman kamera pengawas atau CCTV, di kediaman Ferdy Sambo, tepatnya rumah pribadinya di jalan Saguling III, beberapa saat sebelum pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J dilakukan. 

Rekaman detik-detik akhir sebelum Brigadir J dibunuh itu diduga adalah rekaman CCTV yang tersisa dan diperiksa juga oleh Komnas HAM, karena sebelumnya dinarasikan bahwa beberapa rekaman kamera CCTV, khususnya di rumah dinas Ferdy Sambo kawasan Duren Tiga, dikatakan rusak atau hilang.

(BACA JUGA:Breaking News: Putri Candrawathi Jadi Tersangka dan Terancam Hukuman Mati)

(BACA JUGA:Ini Alasan Timsus Polri Tetapkan Putri Candrawathi Sebagai Tersangka Pembunuhan Berencana)

Namun demikian, pada saat penetapan Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo, pada Jumat 19 Agustus 2022, diungkapkan oleh Irwasum Komjen Agung Budi Maryoto, bahwa telah ditemukan rekaman CCTV yang selama ini disebut rusak atau hilang maupun diduga sengaja dihilangkan, yang menjadi rekaman CCTV kunci, sehingga hal itu menjadi dasar penetapan Putri Candrawathi sebagai tersangka, yang diduga ikut dalam rencana pembunuhan Brigadir J. 

Putri Candrawathi diduga kuat mengetahui dan berada di TKP saat Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tewas dibunuh. Atas perbuatannya itu, ia dijerat Pasal 340 KUHP subsider 338 KUHP jo pasal 55 dan 56 KUHP.   

Terkait dengan rekaman kamera CCTV sebelumnya yang menjadi alat bukti awal, Ahli Digital Forensik Abimanyu Wahjoewidajat menduga kuat hal itu adalah hasil editing alias bukan rekaman asli. 

Rekaman CCTV di rumah pribadi Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga yang memperlihatkan saat mantan Kadiv Propam itu masuk ke rumah, kemudian Putri Candrawathi beserta para ajudannya yaitu Bharada E dan Brigadir J menyusul dibelakangnya dan melakukan swab test, diduga kuat telah diedit. 

(BACA JUGA:CCTV Penembakan Brigadir J Ditemukan, Polri Sebut Putri Candrawathi Ada di Lokasi dan Melakukan..)

(BACA JUGA:Bukti CCTV: Putri Candrawathi Terlibat Merencanakan Pembunuhan Brigadir J)

Hal itu menurut Abimanyu yang akrab disapa Abah tersebut, ditemukan berbagai kejanggalan. 

"Jelas itu merupakan hasil editing lah. Sekarang saya buka sajalah, saya kasih lihat. Kalau kita melihat sekarang CCTV yang ada di garasinya FS (Ferdy Sambo, red), itu yang kita lihat ada dua kendaraan, ini bukan analisa saya saja, biar masyarakat juga melihat logikanya. Bahwa sekarang dilihat kendaraan yang warna hitam, itu kendaraannya terkompres. Dan kemudian saat layar itu ditampilkan, itu formatnya 1:1, padahal kalau layar CCTV itu biasanya 4:3 atau 16:9 lebar atau melebar, bukan kotak. Dengan demikian, berarti ada area yang dipotong,"ungkap Abah, dikutip dari sesi wawancara bersama Kompas TV, dilihat FIN.CO.ID pada channel Youtube KOMPASTV, Minggu 21 Agustus 2022.

Ada pula kejanggalan-kejanggalan lainnya yang menurut Abah sangat mudah dilihat, contohnya adalah petunjuk waktu rekaman CCTV. Menurut Abah, petunjuk waktu rekaman CCTV biasanya tulisannya lebih besar dan jelas, berbeda dengan yang selama ini beredar, yaitu tidak jelas dan tulisannya sangat kecil. 

"Data time CCTV biasanya jelas bisa terbaca, tapi saat ini kecil berarti data time tersebut sudah editan. Dengan demikian sangat jelas bahwa hasil kamera yang di garasi itu editan," tuturnya. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: