Ekonomi . 29/07/2022, 18:04 WIB
"Kenaikan suku bunga The Fed sebesar 75 bps pada Juli saat ini tentunya dapat semakin menekan pasar obligasi dan saham nasional," tuturnya.
Selain itu, lanjut Anton, terjadinya capital outflow pada pasar finansial dapat mendorong depresiasi nilai Rupiah, karena permintaan terhadap US Dolar yang meningkat dari penjualan aset finansial Rupiah.
Lalu bagaimana dampaknya bagi perekonomian Indonesia?
Berdasarkan riset, kata Anton, sebetulnya fundamental ekonomi saat ini cukup kuat untuk menahan gejolak eksternal, baik pada sektor riil-perbankan, sektor finansial-valas, maupun sektor eksternal-perdagangan.
Lebih lanjut, Anton juga menunjukkan bahwa sektor finansial-valas Indonesia relatif lebih robust saat ini dalam menahan gejolak eksternal, terlihat dari cadangan devisa yang less sensitive terhadap capital outflow di pasar finansial dan perdagangan.
(BACA JUGA: Menko Airlangga Harap Penerapan RCEP akan Tarik Lebih Banyak Investor dari Tiongkok)
Sebagaimana diketahui, cadangan devisa RI pada Juni 2022 tercatat sebesar USD136,4 miliar, naik dari Mei 2022 sebesar USD135,6 miliar.
Angka tersebut setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor, atau 6,4 bulan impor ditambah pembayaran utang luar negeri pemerintah, jauh di atas standar kecukupan internasional sebesar 3 bulan.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com