"Karena posisinya sudah akan mendarat saat lost contact tersebut biasanya berada di posisi 4 ribu - 6 ribu (kaki)," lanjutnya.
Kontak pada pukul 19.07 WIB rupanya menjadi kontak terakhir Lettu Pnb Allan dengan Lanud Iswahyudi.
(BACA JUGA: Dag Dig Dug Menanti Pengumuman Suku Bunga Acuan BI, BEI Tetap Optimis IHSG Tahun Ini Tumbuh Positif)
Setelah kontak terakhir itu, Lettu Pnb Allan tidak bisa dikontrak lagi oleh petugas Lanud Iswahyudi.
"Itu kontak terakhir kemudian semenjak lost contact dicoba kontak petugas lalu lintas udara tidak tersambung," beber Indan.
Setelah itu, pada pukul 19.30 WIB, Lanud Iswahjudi mendapat informasi dari Polsek Blora terkait adanya pesawat jatuh.
"Tim kemudian melakukan identifikasi dan berangkat pukul 21.00 WIB ke lokasi," ucap Indan.
(BACA JUGA: Said Didu Nyinyir Istaka Karya Pailit, Chusnul Chotimah Beri Sindiran Pedas: Dulu Merpati Pailit Diam Saja!)
Terkait penyebab pastinya jatuhnya pesawat T-50i Golden Eagle TT-5009, Marsma Indan menyatakan masih dilakukan penyelidikan oleh Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) yang telah dibentuk oleh TNI AU,
"Sudah dilaksanakan evakuasi dan juga pengamanan di lokasi kejadian oleh tim gabungan dari Lanud Iswahjudi berjumlah 99 orang yang dipimpin langsung Danlanud Iswahjudi," pungkasnya.
Markas Besar TNI, melalui Staf Personel TNI AU, telah menaikan pangkat setingkat lebih tinggi kepada penerbang pesawat T-50i _Golden Eagle_ Lettu Pnb Alan Safitra Indra Wahyudi, S.T. (Han) yang gugur dalam tugas. pic.twitter.com/Gi13a6CWnN
— TNI Angkatan Udara (@_TNIAU) July 20, 2022