Dag Dig Dug Menanti Pengumuman Suku Bunga Acuan BI, BEI Tetap Optimis IHSG Tahun Ini Tumbuh Positif

Dag Dig Dug Menanti Pengumuman Suku Bunga Acuan BI, BEI Tetap Optimis IHSG Tahun Ini Tumbuh Positif

Ilustrasi - Resesi Ekonomi-ist-net

JAKARTA, FIN.CO.ID - Bank Indonesia (BI) bakal mengumumkan tingkat suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) pada hari ini, Kamis 21 Juli 2022, usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar tanggal 20-21 Juli 2022. 

Besar kemungkinan BI akan menaikkan tingkat suku bunga acuan BI7DRRR sebesar minimal 25 Basis Poin (Bps), untuk merespon rencana Bank Sentral Amerika Federal Reserve (The Fed) yang berpeluang menaikkan suku bunga acuannya 75 hingga 100 Bps akhir Juli nanti. 

(BACA JUGA:Harga Emas Dunia 21 Juli 2022 Turun Lagi, Imbas Dolar Amerika Bergerak Positif)

Sebagaimana diketahui, tingkat suku bunga acuan BI7DRRR saat ini berada di angka 3,50 persen. Jika BI memutuskan untuk naik 25 Bps, maka tingkat suku bunga acuan BI7DRRR akan berada di level 3,75 persen. 

Sebagaimana diketahui, keinginan The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan adalah untuk merespon tingginya inflasi di negara itu. Sebagaimana diketahui, tingkat inflasi di Amerika menembus angka 9,1 persen, tertinggi dalam 4 dekade terakhir. 

Namun demikian, Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bertumbuh pada tahun ini, dibandingkan posisi pada akhir tahun lalu meski ada gejolak ekonomi global.

"View dari kami, kami tetap optimistis ekonomi kita walau mengalami penurunan tapi masih cukup kuat, begitu juga emiten kita yang masih menunjukkan pertumbuhan. Jadi indeks mengalami perlambatan, tapi tetap optimistis ada pertumbuhan," kata Kepala Divisi Riset BEI Verdi Ikhwan saat diskusi dengan awak media secara daring di Jakarta, Rabu 20 Juli 2022. 

(BACA JUGA:Dirut Ungkap Kronologi Kredit Titan: Proposal Restrukturisasi Tak Ditanggapi Hingga Dianggap NPL)

Sebagaimana diketahui, IHSG pada penutupan kemarin, Rabu 20 Juli 2022 berada di posisi 6.874,74 persen, masih tumbuh 4,46 persen dibandingkan posisi penutupan pada akhir 2021 lalu di 6.581,48. 

IHSG sempat berada di level 7.300-an, namun kemudian terkoreksi dipicu faktor eksternal, salah satunya kenaikan suku bunga bank sentral AS The Fed.

"Semua indeks di dunia itu mengalami penurunan. Yang menjadi kekhawatiran kita dan kita perlu berhati-hati saat ini yaitu suku bunga di AS itu akan naik 50 sampai 75 basis poin, bahkan bisa jadi 100 basis poin. Di dalam negeri, kalau suku bunga di AS naik terus, bisa jadi suku bunga kita juga akan mengalami kenaikan," ujar Verdi.

Laju inflasi di Amerika Serikat masih terus meningkat meski bank sentral telah tiga kali menaikkan suku bunga dengan total 150 basis poin. 

(BACA JUGA:Makin Murah, Harga Emas Antam 19 Juli 2022 Turun Lagi Rp2.000 Per Gram)

Pejabat Fed mengisyaratkan kemungkinan akan tetap menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan 26-27 Juli, meskipun data inflasi tinggi baru-baru ini masih bisa menjamin kenaikan yang lebih besar daripada yang diantisipasi pada akhir tahun.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: