"Dengan gunakan kriteria MABIMS, wilayah Indonesia dan Asia Tenggara belum memenuhi kriteria. Tinggi bulannya itu masih kurang 3 derajat. Dan dari data elongasi itu pun elongasi ya baru sekitar 5 derajat kurang. Artinya belum memenuhi kriteria," kata Thomas saat seminar posisi hilal.
Kemenag tahun ini menggunakan kriteria MABIMS atau Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura dalam menentukan kriteria hilal.
(BACA JUGA: Wajib Tahu! Ini Perbedaan Kambing dan Domba Jelang Idul Adha)
Kriteria itu yakni tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.
Sementara itu, Muhammadiyah sejak awal telah menetapkan Idul Adha jatuh pada 9 Juli 2022.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, ketika ada perbedaan, hal itu tidak perlu dipermasalahkan.
"Berkaitan dengan Muhammadiyah ini, kami Insyaallah pada 9 Juli 2022 ber-Idul Adha. Baik sama maupun beda kami harapkan tidak menjadi masalah," kata Haedar.
(BACA JUGA: Ogah Ikut Pempus, Pemkot Ternate Gelar Idul Adha Tanggal 9 Juli, Pemprov Malut Bereaksi!)
(BACA JUGA:Menjelang Hari Raya Idul Adha Harga Beberapa Bahan Pokok Merangkak Naik)