Jakarta . 14/06/2022, 12:43 WIB
JAKARTA, FIN.CO.ID - Politikus senior Muhammad Taufik menanggapi sejumlah serangan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Serangan kepada Anies yang sering didengar bahwa mantan Mendikbud itu punya kedekatan dengan kelompok intoleran.
M Taufik menilai, label itu tidak benar. Sebab Anies merupakan Rektor Universitas Paramadina pada periode 2007-2015, yang selama ini dikenal sebagai lembaga paling liberal.
Belum lagi Anies jebolan pendidikan Amerika Serikat. Dia menyelesaikan tingkat master (S2) di University of Maryland dan doktoral (S3) di Northern Illinois University.
"Anies itu dari Paramadina. Labelnya enggak ada radikal. Zamannya Cak Nur Paramadina paling liberal itu. Dia sekolah di Amerika. Jadi menempelkan sesuatu yang keliru,” ujar Taufik dalam podcast bertema 'Deklarasi Janggal Demi Label Radikal' di Channel Medcom Id, dikutip Selasa, 14 Juni 2022.
(BACA JUGA: Helmi Felis Komentar Soal Rara Tak Suka Anies Baswedan: Dukun Itu Temanya Setan)
Mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini mengatakan, pawai deklarasi dukungan kepada Anies Baswedan oleh massa mengatasnamakan FPI Reborn beberapa waktu lalu, disusul aksi sejenis pada Rabu, 8 Juni 2022 di Hotel Bidakara, Jakarta, jelas bertujuan untuk men-downgrade sosok Anies. Bukan benar-benar ingin mendukung.
Apalagi kata Taufik, akun-akun yang selama ini terus menyerang Anies langsung menyebarkan berbagai aksi deklarasi tersebut di media sosial.
Serangan tersebut, dia menegaskan, terkait dengan politik. Karena bertepatan dengan meroketnya elektabilitas Anies Baswedan dan bertumbuhannya kelompok relawan. Padahal Anies tidak punya partai. Dan dia sendiri juga belum berbuat apa-apa terkait Pilpres.
(BACA JUGA: Bos Formula E Puji Anies Baswedan: Teman Baik, Ramah, Setia dan Jujur)
“Tiba-tiba muncul (serangan labeling) seperti ini. (Serangan ini) akan terus sampai Anies tidak dapat kereta (partai politik yang akan mendukung),” ucap Taufik.
Dia melihat labeling Anies yang dekat dengan kelompok radikal dibangun sejak Pilkada DKI Jakarta 2017. Dia menilai istilah politik identitas tidak akan mencuat andai Anies yang kalah dalam gelaran Pilgub DKI tersebut.
“Andaikan Anies yang kalah saya kira tidak ada itu. Tidak ada yang disebut dengan politik identitas. Ini kan yang menempelkan yang kalah itu. Coba kita perhatikan orangnya itu juga sejak pilkada sampai kemarin,” tegasnya.
Namun Taufik yakin bahwa upaya men-downgrade Anies dengan terus melabelkan dirinya sebagai sosok radikal, intoleran tidak akan berhasil. Karena masyarakat sudah cerdas bisa membedakan mana deklarasi yang abal-abal dan mana deklarasi yang benar-benar ingin mendukung Anies.
“Saya ingin mengajak kawan-kawan yang masih berpikiran untuk menghempaskan Anies dari percaturan politik 2024, insya Allah tidak akan tercapai cita-cita anda,” ungkapnya.
(BACA JUGA: Fahri Hamzah Nilai Partai Gerindra Tidak Harus Serta-Merta Memecat M Taufik)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com