(BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi RI Stagnan)
Artinya, lanjut Rosdiana ada ekspansi pada penyaluran kredit yang ditunjukan pada pertumbuhan kredit, khususnya pada sektor ekonomi yang produktif dan ini menunjukan pemulihan pada dunia usaha dan akan diikuti oleh pemulihan rumah tangga.
“Muda-mudah ini memberikan sinyal bahwa pertumbuhan ekonomi kita di tahun 2022 diangka 5,1 ini sebagai kepercayaan konsumen, dunia usaha rasa konfiden itu mulai membaik,” jelasnya.
Lebih jauh Rosdiana, optimisme Presiden bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh di tahun 2022 mencapai 5,1 persen tidak terlalu optimis dan juga tidak terlalu pesimis secara psikologis, namun angka tersebut diharapkan Pemerintah setelah negara baru saja keluar dari pandemi Covid-19, serta menjadi tantangan untuk menjawab prediksi bank dunia bahwa Indonesia bisa mencapai atau melebihi prediksi tersebut.
“Secara psikologis angka pertumbuhan ekonomi kita di tahun 2022 ini seperti prediksi bank dunia mungkin kita di kisaran 4,5 atau 5,3 persen."
"Kalau kita melihat indikator yang bisa membantu kita memahami angka 5,1 persen itu mungkin. Tahun lalu kita sudah mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang relatif baik, ketimbang kita terpukul pandemi di 2020-2021 , tiga kuartal itu pertumbuhan kita sudah positif hampir 1 persen,” paparnya.
“Di kuartal satu itu kita 0,74 persen dari sebelumnya kita negatif. Secara melesat itu di tujuan persen di kuartal dua, kemudian menurun kembali di kuartal tiga karena Covid-19 gelombang dua dan turun ke 3,51 persen dan di kuartal empat kita di 5,2 persen, secara akumulatif kita di 3,69 persen dan diawal kuartal 2021 ini kita 5,01 persen,” sambungnya.
Rosdiana pun memastikan pertumbuhan ekonomi itu akan terealisasi jika kondisi global tidak terlalu parah, seperti dampak dari perang Rusia-Ukraina dan kebijakan keuangan Amerika Serikat, maka optimisme Presiden Jokowi soal ekonomi Indonesia bisa terwujud, dan bahkan melebihi target tersebut.
“Jika kondisi global tidak ada yang terlalu radikal terjadi, misal konteks geopolitik internasional, kebijakan keuangan negara Amerika Serikat kemudian perang Ukraina dan Rusia tidak terlalu berdampak meluas, saya kira angka 5,1 itu untuk kita itu bisa atau mungkin lebih sedikit,” pungkasnya.
Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan meningkat pada tahun 2022. Ini berasal dari laporan Bank Dunia belum lama ini. Ekonomi Indonesia dilaporkan akan bertumbuh 5,1 persen pada tahun 2022.
Sementara pada tahun sebelumnya, ekonomi negeri ini sebesar 3,7 persen. Sebenarnya seharusnya ekonomi Indonesia bisa sedikit lebih tinggi. Namun guncangan global menahan laju pertumbuhan 0,1 persen.