(BACA JUGA: 2 Orang Tewas dan Puluhan Terluka dalam Penembakan Massal di New York)
Kejadian itu diikuti dengan perburuan menegangkan yang dilakukan petugas lokal dan federal terhadap si pelaku.
Insiden pada Selasa mendorong para pejabat untuk kembali mendesak pihak-pihak terkait mengambil langkah memerangi gelombang kekerasan di fasilitas transportasi kota tersebut.
New York City, kota terpadat di Amerika Serikat, selama pandemi mengalami peningkatan tajam soal kejahatan yang disertai kekerasan. Di antara kasus tersebut adalah serangkaian serangan secara acak di subway.
(BACA JUGA: Imam Masjid New York Sebut Pemikiran Said Aqil Seperti Orang Gila)
Ada beberapa orang yang jatuh ke rel karena didorong dari peron. Salah satu yang mengalami serangan seperti itu adalah seorang perempuan warga kawasan Manhattan di New York City.
Perempuan tersebut tewas dan insiden maut itu dilihat sebagai bagian dari gelombang serangan berdasarkan kebencian terhadap warga Asia-Amerika.
Sistem transportasi New York City merupakan yang tertua dan paling luas di dunia.
(BACA JUGA: Cerita Mendebarkan Tasya Kamila Saat Berada di New York Diamuk Badai Tropis)
Wali Kota New York City Eric Adams, yang baru menjabat pada Januari, sebelumnya menyatakan tekad akan meningkatkan keamanan di subway dengan menambah patroli polisi serta memperluas jangkauan pada orang-orang yang sakit mental.
Ketika berbicara kepada CNN, Adams mengatakan insiden pada Selasa merupakan "tindakan kekerasan yang tidak masuk akal". Pada kesempatan itu, ia berjanji akan menggandakan jumlah polisi patroli subway.