Puan juga meminta pemerintah dan instansi terkait mengatasi antrean panjang kendaraan di SPBU-SPBU di berbagai daerah.
Hal ini menyusul banyaknya peningkatan permintaan bahan bakar minyak jenis Pertalite, usai kenaikan harga Pertamax beberapa hari lalu.
"Peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM), khususnya jenis Pertalite yang menyebabkan antrian panjang di SPBU-SPBU harus diantisipasi," kata Puan, Kamis (7/4/2022).
"Jangan sampai kenaikan harga BBM yang tidak diantisipasi dengan baik membuat masyarakat semakin terbebani," tambahnya.
(BACA JUGA: Tito Karnavian Soroti Apdesi yang Deklarasi 'Jokowi 3 Periode', Said Didu: 'Seterah Ajalah')
Puan meminta agar Pertamina mempercepat distribusi penyaluran Pertalite yang mengalami peningkatan ke SPBU-SPBU.
Sebab di beberapa daerah, masyarakat terpaksa harus mengantre lama akibat masalah proses pengiriman BBM.
"Distribusikan BBM secara optimal. Lamanya antrean di pompa bensin menyebabkan banyak waktu terbuang, dan hal ini bisa merugikan rakyat yang harus bekerja dengan efektivitas waktu," tegas Puan.
Penyebabnya bukan pertamina tapi keputusan pemerintah blm ada ttg :
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) April 7, 2022
1) apakah petralite sbg BBM bersubsidi/penugasan ?
2) kalau ya, subsidinya berapa, dijual harga berapa dan kuota subsidunya berapa ?
Selama kptsn tsb belum ada maka dipastikan akan terus langka. https://t.co/jqdVLHBSPX