Selanjutnya, Tahap keenam, melakukan pentas musik di ruang terbuka di kaki Gunung Salak nan sejuk seperti terlihat , dengan penonton mahasiswa yang berada di sekitar Kota Bogor.
"Melakukan evaluasi terhadap anak-anak yang pemain musik angklung dan ibu-ibu PKK terkait kegiatan pengabdian masyarakat ini. Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak dan ibu-ibu PKK sangat senang akan kegiatan ini dan berharap kegiatan ini akan terus dilanjutkan," terangnya.
(BACA JUGA: Universitas Esa Unggul Didik Mahasiswa Sukses dengan Filosofi Tanam Pohon)
Ken bersama Tim Pengabdian Masyarakat UEU berharap Kegiatan ini dapat bekerjasama dengan sekolah - sekolah untuk memberikan pelatihan musik angklung disekolahnya,.
S,elain itu dapat juga diadakan pentas-pentas seni yang menampilkan permainan musik angklung agar dapat menumbuhkan rasa cinta dari masyarakat kepada kesenian daerahnya sendiri, serta keberanian dan kepercayaan diri dari anak-anak untuk tampil di depan umum.
"Untuk melestarikan budaya Sunda yang diminati anak-anak dan mudah dilakukan oleh anak-anak adalah dengan bermain musik bersama. Alat musik yang sesuai adalah alat musik angklung. Maka kegiatan pengabdian masyarakat ini yang memberikan pelatihan musik angklung dengan lagu Sunda dan dirigen hand sign Kodaly sangat sesuai dan dapat dijadikan Role Model oleh pemerintah daerah setempat untuk membuat program pelatihan musik angklung di daerahnya," tutupnya.