Kesehatan . 01/02/2022, 12:57 WIB
Sebuah studi baru yang diterbitkan pada pra-cetak dan belum ditinjau sejawat telah menemukan bahwa antibodi yang menargetkan SARS-CoV-2, menyebabkan COVID-19, dan MERS-CoV, tidak dapat menemukan NeoCoV.
“Studi kami menunjukkan bahwa vaksinasi COVID-19 saat ini tidak mencukupi untuk melindungi manusia dari kemungkinan infeksi yang disebabkan oleh virus ini,” kata para peneliti tentang virus tersebut.
(BACA JUGA:ABG Mabuk, Bonceng Tiga Tanpa Helm, Ngebut, Tabrak Mobil, Dan Meninggal Dunia)
(BACA JUGA:3 Cara Redakan Sakit Gigi, Gak Perlu Repot Keluar Rumah)
NeoCoV sendiri pertama kali ditemukan pada 2012 dan 2015 di negara-negara Timur Tengah. ini memiliki nilai yang mencolok dengan SARS-CoV-2 (virus corona baru) pada manusia.
Para ilmuwan mengatakan mereka tidak yakin apa yang akan terjadi dengan NeoCoV dan jika memang ada dampak fatal maka berpotensi menimbulkan ancaman bagi manusia dalam waktu dekat.
“Apakah virus yang terdeteksi dalam penelitian ini akan menimbulkan risiko bagi manusia akan memerlukan penelitian lebih lanjut,” kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kepada kantor berita Rusia TASS.
Virus ini dilaporkan satu mutasi lagi dari menjadi ancaman utama bagi manusia.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com