JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati cukup percaya diri bahwa angka Pertumbuhan Ekonomi kuartal IV-2021 tumbuah diatas 5 persen. Optimisme itu muncul karena setelah varian Delta berhasil diatasi, perekonomian langsung berlari kencang.
"Momentum pemulihan ekonomi kembali menguat setelah terinterupsi varian delta. Untuk 2021, ekonomi diperkirakan tumbuh 3,5-4 persen dan pada kuartal IV tumbuh di atas 5 persen karena akselerasi yang kuat," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita periode Desember 2021, secara virtual, Selasa (21/12/2021).
BACA JUGA:
Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun 2022 Diramal 4-4,8 Persen, Inflasi 2,2-3,5 Persen
Menko Airlangga: Percepatan Proyek Strategis Nasional Terbukti Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
Sri Mulyani menyatakan, konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) dari sisi pengeluaran. Menurutnya, sinyal kebangkitan konsumsi rumah tangga terlihat dari data Mandiri Spending Index.
"Kalau kita lihat Mandiri Spending Index, masuk ekspansi yang kuat," ungkapnya.
Investasi atau Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB) diperkirakan bakal tumbuh tinggi. Hal itu bisa dilihat dari impor yang melesat terutama untuk bahan baku/penolong dan barang modal, cerminan industri dalam negeri yang meningkat. Konsumsi listrik industri dan bisnis juga tercatat tumbuh tinggi.
Harus Hati-Hati
Meski demikian, Sri Mulyani juga mencatat sederet ancaman terhadap perekonomian Indonesia. Tak hanya vasian omicron covid-19, tapering bank sentral Amerika Serikat (AS), hingga persoalan rantai pasok di China juga disebut menjadi tantangan.
"Kita waspadai ekonomi terutama dari dinamika global," tuturnya.