Target Bauran Energi Ramah Lingkungan Sulit Tercapai

fin.co.id - 15/04/2021, 15:08 WIB

Target Bauran Energi Ramah Lingkungan Sulit Tercapai

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

 

JAKARTA - Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan menilai, target bauran energi ramah lingkungan atau Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebanyak 23 persen di tahun 2025 sangat sulit tercapai. Pasalnya, hingga saat ini bauran EBT di Indonesia baru tercapai 11,2 - 11,5 persen saja, selebihnya masih menggunakan energi fosil.

"Akan sulit tercapai, kecuali pemerintah mau ataupun bisa menyediakan, mampu melakukan transisi energi sebesar 1-3 GigaWatt (GW) setiap tahunnya, sehingga bisa tercapai 23 persen tersebut," ujar Mamit kepada Fajar Indonesia Network (FIN), Kamis (15/4).

Pernyataan Mamit itu berdasar, sebab jika dilihat data dari tahun 2015-2019, capaian transisi energi dari fosil ke EBT hanya mencapai 300-400 Megawatt (MW) saja.

"Bahkan di 2020 mengalami penurunan signifikan hanya di angka 189 MW untuk bauran energi. Jadi memang sangat sulit sekali untuk mencapai bauran energi 23 persen pada 2025 mendatang," tuturnya.

Pemerintah, sebut Mamit, harus menyiapkan jurus tertentu guna memaksimalkan bauran energi, diantaranya yaitu membuat regulasi sebagai payung hukum untuk sektor EBT.

"Jadi nanti didalam UU energi terbarukan, bisa memberikan kepastian hukum terkait dengan harga, agar investor mau berinvestasi di sektor EBT," tegasnya.

Selain itu, terkait adanya rencana Peraturan Presiden tentang solar panel, menurut Mamit sudah baik dan diharapkan dengan aturan tersebut, dapat mempercepat bauran EBT di Indonesia. (git/fin)

Admin
Penulis