UMKM dan Koperasi Diminta Ikuti Model Bisnis Industri Otomotif

fin.co.id - 12/04/2021, 21:42 WIB

UMKM dan Koperasi Diminta Ikuti Model Bisnis Industri Otomotif

 

JAKARTA - Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta koperasi, khususnya yang bergerak sebagai pemasok suku cadang otomotif di tanah air untuk bersama pemerintah menyusun model bisnis pada industri otomotif.

Hal itu disampaikan Menteri Koperasi dan UK., Teten Masduki, saat berkunjung ke PT Rekadaya Multi Adiprima di Cileungsi, Jawa Barat, Senin (12/4). Menurut Teten, kedepan perlu dikembangkan model bisnis industri otomotif yang melibatkan para pelaku koperasi dan UKM termasuk mendukung terbentuknya iklim dan ekosistem di dalamnya.

“Saya berharap antara Pemerintah dengan para pemangku kepentingan terkait dapat duduk bersama dalam sebuah working group untuk mendesain model bisnis industri otomotif yang melibatkan koperasi dan UMKM,” kata Teten.

Menurutnya, keterlibatan dan peran dunia usaha sangat diperlukan untuk memberikan masukan kepada Pemerintah sebagai dasar penyusunan kebijakan.

“Kita akan melibatkan kementerian/lembaga termasuk Kemenperin di antaranya dalam working group ini,” katanya.

Terlebih ekosistem industri otomotif sangat besar market demand-nya yakni mencapai Rp400 triliun.

Di sisi lain, ia mengapresiasi PT Rekadaya Multi Adiprima yang melibatkan koperasi dalam memproduksi komponen otomotif dan banyak menggunakan bahan baku lokal, serat, dan limbah.

“Kami memerlukan masukan dan usulan-usulan yang lebih konkret dan lebih detail yang akan digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan dan kami bisa sampaikan ke Presiden,” katanya.

Teten mengunjungi PT RMA sebagai plasma dari koperasi dan para pelaku UMKM yang memproduksi komponen otomotif sebagai salah satu upaya untuk menghimpun dan mewadahi masukan dari para pelaku usaha termasuk UMKM di bidang otomotif.

“Pemerintah berupaya mendorong UMKM agar terintegrasi dengan rantai pasok industri nasional bahkan global karena saat ini baru 4,2 persen UMKM kita yang terhubung dengan rantai pasok global. Kita ingin menambah dan mendorong UMKM yang masuk ke industri,” katanya.

Pemerintah, kata Teten, saat ini ingin mengejar ketertinggalan untuk menambah rasio jumlah wirausaha di Indonesia yang sampai saat ini masih di bawah 4 persen.

Dalam rangka mendorong industri otomotif agar optimal menggunakan komponen dalam negeri, pihaknya berusaha meningkatkan peran koperasi dan UMKM dalam rantai pasok industri komponen otomotif.

Menurut data BPS, tercatat produksi penjualan mobil dari kuartal III ke IV 2020 naik 43,98 persen namun secara year on year masih turun sebesar 41,83 persen sementara penjualan sepeda motor turun 49 persen secara akumulasi tahunan.

Secara menyeluruh perdagangan mobil, motor, dan reparasi kendaraan bermotor mengalami kontraksi sebesar 9,71 persen pada kuartal IV/2020. Konsumsi masyarakat di tahan ini akan membaik, selaras dengan Data Gabungan Industri

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Rekadaya Multi Adiprima Farri Aditya pada kesempatan yang sama mengatakan selama ini ada banyak peluang yang bisa dikembangkan untuk menjalin kemitraan dengan para pelaku koperasi dan UMKM.

Admin
Penulis