"Para guru yang belum pernah menyusun asesmen untuk segera melakukannya. Lalu, guru yang sudah pernah, maka perbanyak asesmen formatif sebagai dasar penyusunan pembelajaran," terangnya.
Selain itu, kata Bukik, mengurangi jumlah tugas sekaligus meningkatkan kualitas tugas yang bisa berkontribusi pada peningkatan kompetensi literasi, numerasi, dan karakter. Menurutnya, terlalu banyak tugas dapat menghabiskan energi guru saat bekerja.
"Semakin dikurangi, maka guru akan semakin memiliki banyak waktu untuk memberikan tugas berkualitas bagus. Jika tugas semakin banyak, maka energi guru semakin habis. Tugasnya sedikit saja, namun berkualitas dengan memberikan umpan balik kepada murid," pungkasnya. (der/fin)