JAKARTA - UMKM sangat berperan penting dalam pemulihan ekonomi nasional. Apabila semakin banyak UMKM mengakses program Kredit Usaha Rakyat (KUR), maka pemulihan perekonomian nasional akan semakin cepat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini menegaskan pemerintah mendorong agar UMKM bisa memanfaatkan program KUR yang kembali diterbitkan pada 2021.
BACA JUGA: Keluarga Korban Butuh Pengacara Andal, Jangan Percaya Oknum Sriwijaya Air
“Semakin banyak UMKM yang memanfaatkan fasilitas ini, maka pemulihan ekonomi nasional akan semakin cepat,” ujar Airlangga dalam keterangannya, kemarin (24/1).Ia meyakini, pemulihan ekonomi nasional sudah terlihat yang tercermin dengan indeks kepercayaan konsumen yang telah menyentuh angka 96,5 persen dari target 100 persen. Menurutnya, kondisi ini akan semakin membaik jika perekonomian di masyarakat terus bergeliat dan UMKM berkontribusi pada pergerakan perekonomian.
BACA JUGA: Kasus Covid-19 Nasional Masih Meningkat, Epidemiolog Minta Pemerintah Evaluasi PPKM
Pemerintah sendiri, lanjut dia. telah meningkatkan plafon KUR menjadi Rp253 triliun pada tahun ini. Jumlah itu naik dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp220 triliun. Selain itu, pemerintah tetap memberikan subsidi bunga sebesar Rp7,6 triliun, sehingga para pelaku UMKM hanya perlu mengangsur bunga kredit sebesar 3 persen selama 6 bulan.BACA JUGA: Ditanya Punya Kontribusi Apa Buat Bangsa? Denny Siregar Bilang Dukung Jokowi Hingga Hajar FPI dan HTI
“Bahkan, bagi yang terkena dampak yang ingin memulai usaha, disiapkan fasilitas bunga nol persen dengan maksimal pinjaman Rp10 juta rupiah,” tutur Airlangga.BACA JUGA: Andre Rosiade ‘Semprot’ Denny Siregar: Ga Usah Banyak Bacot, Buktikan Prestasi Lu Buat Negara Apa?
Data Kemenko Bidang Perekonomian, hingga 21 Desember 2020, penyaluran KUR tercatat sebayak Rp188,11 triliun atau sekitar 99 persen dari target yang ditetapkan sebanyak Rp190 triliun. KUR telah disalurkan pada sekitar 5,81 juta debitur dengan outstanding sebesar Rp226,5 triliun dan non performing loan (NPL) relatif rendah di posisi 0,63 persen.Terpisah, Direktur Utama BRI Sunarso menyatakan berkomitmen terus mendukung kebangkitan pelaku UMKM di antaranya melalui penyaluran stimulus serta penyaluran pinjaman agar roda usaha pelaku UMKM kembali berputar.