Ubah Perilaku, Masyarakat Harus Aktif

fin.co.id - 21/01/2021, 02:35 WIB

Ubah Perilaku, Masyarakat Harus Aktif

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Masyarakat harus diberi peran secara aktif agar bisa mengubah perilaku secara bersama-sama. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.

"Gunakan pendekatan secara partisipatif. Masyarakat harus diberikan peran aktif untuk mengubah perilaku," kata Pakar kesehatan masyarakat Profesor Hadi Pratomo di Jakarta, Rabu (20/1).

Ketua Tim Periset Pemberdayaan, Edukasi dan Literasi Terkait COVID-19 untuk Perubahan Perilaku Komunitas UI tersebut menjelaskan salah satu masalah masyarakat cenderung abai terhadap protokol kesehatan. Sebab, publik tidak melihat virusnya secara kasat mata.

Karena itu, yang perlu dilakukan adalah membuat hal yang tak kasat mata seperti virus tersebut menjadi tampak dan terlihat secara visual. "Buat visual hal yang tidak tampak. Perkenalkan dan dampingi. Kemudian, berikan pelatihan. Memang perlu waktu, tidak instan," jelas Hadi.

Hal senada disampaikan Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19, Sonny Harry B Harmadi. Menurutnya, abainya protokol kesehatan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak) di masyarakat karena virus yang tak terlihat.

Sonny menyebutkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan alasan orang tidak menerapkan protokol kesehatan salah satunya karena yakin di sekelilingnya tidak ada kasus.

"Karena yakin, maka berpikir bebas dan tidak menerapkan 3M. Padahal, berbeda dengan beberapa penyakit. COVID-19 baru ketahuan setelah dilakukan tes. Karena banyak orang tanpa gejala. Ini yang harus diwaspadai," papar Sonny.(rh/fin)

Admin
Penulis