CVR Pecah, KNKT Unduh Data FDR

fin.co.id - 16/01/2021, 11:35 WIB

CVR Pecah, KNKT Unduh Data FDR

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

“Tim telah mendapatkan kantong jenazah sebanyak 155 kantong jenazah dan tentunya sekarang masih diproses untuk mendapatkan data-data,” katanya.

Sedangkan sampel Deoxyribonucleic Acid (DNA) yang telah diperoleh sebanyak 134. Jumlah itu terdiri dari 59 perwakilan keluarga yang memberikan data Ante Mortem.

BACA JUGA:  Cita-cita Syekh Ali Jaber: Cetak Satu Juta Penghafal Alquran di Indonesia

Dikatakan, kegiatan identifikasi saat ini lebih banyak menggunakan data DNA postmortem dan antemortem.

Sedangkan jumlah korban yang berhasil diidentifikasi berjumlah 12 jenazah. Para korban tersebut yaitu, Okky Bisma (29 tahun), Fadly Satrianto (39 tahun). Lalu, Khasanah perempuan (50 tahun), Asy Habul Yamin (36 tahun), Indah Halimah Putri (26 tahun) serta Agus Minarni perempuan (47 tahun). Kemudian, atas nama Ricko (32), Ihsan Adhlan Hakim (33), Supianto (37), Pipit Piyono (23), Mia Tresetyani (23), dan Yohanes Suherdi (37).

Setelah teridentifikasi Tim Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri akan menerbitkan 12 akta kematian.

BACA JUGA:  Tim DVI Berhasil Identifikasi 3 Korban Sriwijaya Air SJ 182, Ini Namanya

Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh menegaskan pihak keluarga korban tak perlu repot-repot mengurus akta kematian anggota keluarganya. Kemendagri sudah mengambil alih urusan tersebut untuk memudahkan keluarga.

"Bagi keluarga korban tidak perlu urus akta kematian ke Dinas Dukcapil. Biar kami yang bekerja dari keluarga cukup di rumah, nanti dokumen kami sampaikan," ujar Dirjen Zudan.

"Surat keterangan tim DVI kami langsung terbitkan akta kematian. Sudah sangat kami mudahkan," imbuhnya.

Di sisi lain pada operasi pencarian hari ketujuh, Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman MS mengatakan Tim SAR mengevakuasi 13 kantong bagian jenazah berisi body past.

"Dari tim penyelaman diserahkan kepada saya sebanyak 13 kantong 'body part'," katanya.

BACA JUGA:  Amanda Manopo Unfollow dan Hapus Foto Billy Syahputra, Netizen: Semoga Putus Beneran

Penemuan 13 kantong jenazah tersebut selanjutnya diserahkan kepada Tim DVI untuk dilakukan proses lebih lanjut. Dengan demikian, Basarnas telah mengevakuasi total 252 kantong jenazah berisi body part.

Sementara Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI Purn Bagus Puruhito memutuskan memperpanjangan pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hingga tiga hari ke depan.

"Siang ini diputuskan operasi SAR gabungan dalam rangka pencarian atau evakuasi korban Sriwijaya Air SJ-182 saya perpanjang tiga hari," katanya.

BACA JUGA:  Geledah Dua Kantor Dinas Pemkot Batu, KPK Amankan Sejumlah Dokumen

Keputusan tersebut diambil setelah pihaknya bersama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan jajaran menggelar rapat kemungkinan perpanjangan operasi SAR untuk mengevakuasi korban dan puing-puing pesawat.

"Saya ulangi, saya perpanjang tiga hari. Berarti sampai hari Senin (18/1). Artinya setelah itu kita evaluasi kembali dan kita putuskan selanjutnya," tegasnya.

Pada hari ketujuh Tim SAR menerjunkan 310 penyelam. Para penyelam tersebut merupakan bagian dari personel SAR Gabungan dengan total mencapai 4.132 orang terdiri dari Basarnas sebanyak 795 orang dan potensi SAR 3.337 orang.

Untuk pencarian bawah air, Tim SAR Gabungan akan memprioritaskan pencarian di empat sektor di perairan Kepulauan Seribu dengan masing-masing luas area mencapai 4 Nautical Mile (NM2) atau total 16 NM2.

Tim SAR mengerahkan KR Baruna Jaya, KRI Rigel, Tim MGS dan KS Ara Kemekomarves untuk pencarian bawah air.

BACA JUGA:  Menhub Tugaskan Pihak Terkait Penuhi Hak Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182

Pencarian di udara oleh Search Rescue Unit (SRU) Udara rencananya dilakukan dalam tiga sektor seluas 222 nautical mile (NM2) di sekitar Kepulauan Seribu.

Adapun di sektor pertama pada ketinggian sekitar 1.000 kaki dengan mengerahkan Helikopter Basarnas HR-1301, selanjutnya sektor kedua oleh Polisi Udara di ketinggian 1.500 kaki dan sektor ketiga oleh TNI pada ketinggian 1.000 kaki.

Admin
Penulis