CVR Pecah, KNKT Unduh Data FDR

fin.co.id - 16/01/2021, 11:35 WIB

CVR Pecah, KNKT Unduh Data FDR

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Upaya pencarian korban musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya air SJ 182 terus dilakukan. Temuan terakhir, bagian Cockpit Voice Recorder (CVR) telah ditemukan. Sedangkan data Flight Data Recorder (FDR) berhasil diunduh.

Panglima Komando Armada (Koarmada) 1 Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid mengatakan tim SAR telah menemukan bagian dari CVR pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta pada Sabtu (9/1). Bagian CVR yang ditemukan pada Jumat (15/1) berupa baterai dan casing.

"Body atau casing-nya sudah kita temukan. Baterai atau beacon sudah kita temukan. Tinggal kita mencari memori CVR itu," katanya, Jumat (15/1).

BACA JUGA:  Mbak You akan Dipolisikan Terkait Ramal Jokowi Lengser, Mbah Mijan: Berlebihan!

Diungkapkannya, bagian memori CVR, terbuat dari bahan yang tahan banting. Dia pun berharap memeori bisa segera ditemukan dalam 2-3 hari kedepan.

"Kita berdoa saja. Yang kecil saja baterainya itu bisa kita temukan. Panjangnya kurang lebih 32 centimeter. Sama dengan kotak sepatu. Kalau baterainya lebih kecil," ucapnya.

Meski terlepas dari casing-nya, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memastikan memori CVR masih tetap berfungsi.

BACA JUGA:  Kepala BNPB dan Menteri Sosial Bertolak ke Mamuju Tinjau Lokasi Bencana Gempa

"Ya masih bisa. Kan nanti memorinya kita ambil, kita pasang di unit yang masih bagus," ujarnya.

Terkait temuan FDR sebelumnya, Soerjanto mengatakan pihaknya telah berhasil mengunduh datanya.

“Ada 330 parameter dan semua dalam kondisi baik. Saat ini sedang kita pelajari,” ungkapnya.

Dilanjutkan Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Capt Nurcahyo Utomo pihaknya telah meneriima “Crash Survivable Memory Unit” (CSMU) dari FDR.

BACA JUGA:  PLN Gerak Cepat Pulihkan Kelistrikan Terdampak Gempa di Mamuju dan Majene Sulbar

“CSMU merupakan bagian dari kotak hitam yang paling tahan benturan dan tahan panas hingga suhu 1.000 derajat celcius selama satu jam,” katanya.

Sebelum pengunduhan data, perlu ada perlakuan (treatment) khusus yang dilakukan.

“Kami membersihkan unit memori dari kotoran dan sisa-sisa garam yang menempel karena terendam air laut,” katanya.

Sementara itu, Karo Penmas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan Tim Disaster Victim Identification (DVI) kembali menyerahkan satu jenazah korban ke pihak keluarga, Jumat (15/1). Jenazah atas nama Fadly Satrianto (36).

BACA JUGA:  Raffi Ahmad Pesta Usai Divaksin, dr Tirta: Dengar-dengar Istana Lagi Rapat Bahas Sanksi Mereka

Fadly menempati nomor 31 pada data manifest Sriwijaya Air. Fadly merupakan seorang Kopilot Sriwijaya Air yang dalam pesawat tersebut bertindak sebagai penumpang.

"Pagi ini, Kami telah serahkan jenazah korban ke keluarga atas nama Fadly Satrianto," katanya di RS Polri Kramat Jati.

Fadly merupakan warga Kecamatan Pabean Cantian, Surabaya. Korban teridentifikasi pada Selasa (12/1) lalu melalui sidik jari. Hingga saat ini Tim DVI sudah menyerahkan tiga jenazah kepada pihak keluarga.

Ketiganya, yakni atas nama Okky Bisma, Asy Habul Yamin, dan Fadly Satrianto.

BACA JUGA:  Ketua KPK Pastikan Seluruh Pegawai Bakal Divaksin Covid-19

"Kami harap ketika (proses identifikasi) gunakan data DNA akan makin banyak korban-korban teridentifikasi dan akan beri kepastian kepada keluarga korban," ujar Rusdi.

Selain itu, Rusdi juga mengatakan Tim DVI telah menerima 155 kantong jenazah berisi body part.

Admin
Penulis