https://www.youtube.com/watch?v=HEp6pricDG0
”Perguruan Tinggi swasta saja berani pasang tarif tinggi dan peminatnya banyak. Saya yakin orang-orang lebih memilih Unila meski biaya masuknya lebih mahal, bisa dibuat Rp750 juta atau Rp1 Miliar tidak masalah untuk jalur mandiri, asalkan biayanya itu ditentukan dalam regulasi resmi, dikelola secara transparan, dan bisa dipertanggungjawabkan. Jangan menaikkan biaya masuk dibawah meja," urainya.
Menurutnya, biaya masuk jalur mandiri Fakultas Kedokteran Unila yang hanya berkisar Rp250 juta sampai Rp300 juta terlalu murah dan rawan dinaikkan secara ilegal oleh oknum-oknum tertentu.
”Lebih baik dibuat aturan legal dengan biaya lebih mahal dari perguruan tinggi swasta, sehingga bisa dipertanggungkawabkan dananya. Dan saya yakin orang lebih memilih Unila, asalkan proses seleksinya juga transparan dan berkeadilan. Artinya tidak curang, tapi sesuai kemampuan akademik calon mahasiswa,” tandasnya.
Baca juga: Obituari: Jenderal Penumpas PKI itu Berpulang
Resmen mengaku sudah membuka Posko Pengaduan bagi masyarakat mengalami atau ditawari oleh oknum-oknum tertentu yang mengaku bisa meloloslan seleksi mahasiswa baru kedokteran Unila dengan imbalan sejumlah uang.
”Posko pengaduan di Kantor Pernusa. Atau bisa secara online melalui Email [email protected],” jelasnya.
Resmen juga mendesak Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) untuk turut memantau dan melakukan supervisi terhadap proses seleksi mahasiswa baru kedokteran Unila agar terhindar dari praktik -praktik pungli atau bisnis ilegal.
”Kami akan menyurati KPK juga agar turut memantau proses seleksi Fakultas Kedokteran Unila ini. Ini sebagai ikhtiar bersama kita guna menjaga Unila dari praktik-praktik tidak baik dalam seleksi mahasiswa,” pungkasnya. (fin/ful)