KPK Warning Hiendra yang Masih Buron

fin.co.id - 03/06/2020, 03:50 WIB

KPK Warning Hiendra yang Masih Buron

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

Ia pun mengungkapkan bahwa dua tersangka itu tidak kabur saat akan ditangkap.

BACA JUGA: KPK Terima 58 Laporan Gratifikasi Lebaran

"Kemudian masalah dia berusaha kabur atau tidak, tidak ada. Kalau dia berusaha kabur pasti di jalanan ada semacam "crash". Masih ditangkap di rumah," katanya.

Soal lokasi penangkapan, kata dia, juga tidak terlepas dari informasi yang diberikan masyarakat.

"Tentang lokasi, tentunya kalau orang ini hidup bergerak, dia akan mencari tempat yang menurut mereka lebih aman tetapi kembali lagi pada masyarakat yang betul-betul peduli ada keinginan untuk membantu penegak hukum sehingga setidaknya berani menginformasikan adalah langkah yang sangat maju dan positif bagi masyarakat dalam membntu aparat penegak hukum," kata dia.

Ia pun mengapresiasi upaya kerja keras dari tim yang bertugas menangkap dua tersangka tersebut.

"Setelah diolah, tadi malam membuahkan hasil dan tentunya kembali bahwa ini adalah upaya kerja keras dari anggota-anggota kami, semua bagian bukan hanya didukung oleh tim pendukung, pemantauan kemudian juga bagian IT semua turun," terangnya.

Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mengapresiasi keberhasilan KPK menangkap dua buornaan tersebut.

"MAKI memberikan apresiasi kepada KPK atas tertangkapnya buron ini meskipun pada saat sulit pandemik Corona yang menyulitkan satgas untuk memburu Nurhadi dan menantunya Rezky Herbiyono," ujarnya dalam keterangan resminya.

BACA JUGA: Soal Papa Laurens, Syahrini Akan Tempuh Jalur Hukum

"Apapun ini adalah prestasi KPK sehingga sudah sewajarnya saya memberikan penghormatan kepada KPK dengan cara tidak mencampuri teknis-teknis pelaksanaan penangkapan buron," kata dia.

Dia mengatakan, pihaknya juga telah menginformasikan ke KPK perihal dugaan lokasi-lokasi yang ditempati tersangka Nurhadi.

"Kami hanya sebatas memberikan informasi yang didapat dari empat kluster informan dan selanjutnya tim KPK yang menindaklanjuti dengan kewenangannya. Penghubung KPK pernah menjanjikan akan berusaha menangkap Nurhadi pada momen Lebaran dan ini terbukti tidak jauh dari Lebaran. Mungkin hal ini berdasar analisa saat lebaran ada kecerobohan dari Nurhadi," ujar dia.

Dia juga mengaku bahwa pada pertengahan Ramadan, MAKI telah menginformasikan ke KPK soal keberadaan Nurhadi dan Rezky di Simprug, Jakarta Selatan.

"Mengenai lokasi penangkapan, hanya bisa memberikan gambaran bahwa pertengahan puasa, kami telah memberikan informasi keberadaan properti yang diduga ditempati menantunya di daerah Simprug," ucap Boyamin.

Selain mengapresiasi, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan paska penangkapan KPK masih memiliki banyak tugas berat yang harus diselesaikan dalam waktu dekat.

"Setidaknya masih ada lima kerja berat Firli dalam waktu dekat yang perlu dituntaskanya," katanya dalam keterangannya.

BACA JUGA: Operasional Hotel-Restoran Rangsang Ekonomi

Neta menjelaskan tugas pertama yakni Firli dan KPK harus segera memastikan isu bahwa Harun Masiku yang juga borunan KPK sudah meninggal dunia atau tidak, dengan cara memanggil keluarganya maupun pengacaranya.

"Jika ternyata Harun masih hidup, tugas Firli dan KPK segera menciduknya, hidup ataupun mati," tegasnya.

Kedua, Firli dan KPK harus segera menangkap Samin Tan yang sudah cukup lama buron, dalam kasus pemberian gratifikasi kepada anggota DPR Eni Maulani Saragih, dalam proyek tambang batu bara di Kementerian ESDM.

Admin
Penulis