Satgas Pangan Sisir Pasar

fin.co.id - 15/05/2020, 02:31 WIB

Satgas Pangan Sisir Pasar

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Satgas Pangan Polri akan menyisir pasar dan industri. Hal ini dilakukan terkait harga komoditas gula dan bawang merah terus mengalami kenaikan jelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah meski stok memadai.

Kadiv Humas Polri Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan Satgas Pangan Polri melakukan sidak ke industri dan pasar untuk memastikan kestabilan harga bawang merah dan gula pasir. Langkah tersebut diambil sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo terkait melambungnya harga kedua komoditas tersebut.

"Satgas pangan akan kembali turun ke sektor-sektor distribusi dan pasar untuk stabilkan harga," katanya di Jakarta, Kamis (14/5).

Dijelaskan Argo, saat ini Satgas Pangan Polri di seluruh Polda dan jajaran telah turun ke pasar-pasar untuk melakukan penyisiran.

Sidak ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kemungkinan penimbunan yang dilakukan pihak-pihak tertentu.

"Juga sekaligus untuk memperlancar proses distribusi sampai ke pasar tradisional dan ritel. Pada prinsipnya Polri mengamankan kebijakan Pemerintah," ujarnya.

Ditambahkan Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan kebutuhan gula nasional pada April-Mei 2020 diperkirakan 700.000 ton dan hingga kini terdapat defisit cadangan gula sekitar 28.540 ton. Pengadaan untuk pemenuhan kebutuhan bisa dilakukan dengan impor, sehingga importasi dan distribusinya akan diawasi kepolisian.

"Namun harga gula mengalami penurunan 4,4 persen dari Rp17.062 jadi Rp16.300," katanya.

Kenaikan harga pangan menjelang idulfitri juga terjadi pada komoditas cabe rawit, bawang putih, telur, dan daging ayam dengan indeks kenaikan sekitar 1-29 persen. Berbeda dengan komoditas bawang merah, daging sapi dan minyak yang menurun 0,01-5,9 persen.

Sementara untuk beras, hingga saat ini stoknya cukup hingga idulfitri.

“Stok beras nasional sampai dengan 13 Mei, ada 1,4 juta ton di Perum Bulog yang dapat digunakan sebagai cadangan untuk pemenuhan kebutuhan jelang Lebaran," katanya.

Meski demikian dia mengatakan ada tujuh provinsi yang mengalami defisit cadangan beras yaitu Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat.

"Namun, Satgas Pangan Polri telah berkoordinasi dengan seluruh pihak di daerah guna mempermudah dan mempercepat distribusi dari produsen ke wilayah defisit," katanya.

Dia juga mengatakan Satgas Pangan Polri juga menjamin harga beras stabil menjelang Lebaran dengan harga rata-rata nasional Rp10.912 per kilogram.

Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan stok nasional bawang merah masih mencukupi, sehingga tidak memiliki rencana untuk mengimpor komoditas tersebut.

Admin
Penulis