Petugas Mulai Tegas Tutup Paksa Toko

fin.co.id - 10/05/2020, 10:55 WIB

Petugas Mulai Tegas Tutup Paksa Toko

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

CIREBON – Hari ke-empat Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Sabtu (9/5) di Kota Cirebon, petugas mulai bertindak tegas. Petugas gabungan dari Satpol PP, TNI, Polri, dan Dishub mendatangi para pemilik toko yang nonprioritas. Petugas meminta mereka segera menutup tempat usaha.

Di sela penertiban tersebut, salah satu pedagang busana muslim di Pusat Grosir Cirebon (PGC), Nur Anindiyah melakukan perlawanan. Dia memprotes  keras dan meminta untuk tetap buka. Perempuan paruh baya itu dengan lantang memarahi petugas. Meluapkan amarah sambil berteriak keras.

“Dua minggu toko harus tutup. Saya bingung mau ngasih makan apa buat keluaraga. Bapak sih enak dapat gaji bulanan. Kami cari uang untuk makan sehari-hari aja susah,” teriak Nur Anindiyah.

Dia juga mengeluhkan sikap Walikota Cirebon, Drs H Narshrudin Azis SH. Padahal sehari sebelumnya, Jumat (8/5) berjanji akan memberikan solusi dan mempertimbangkan kembali soal penutupan toko.

“Kenapa sekarang mendadak dikasih kertas dan diminta tutup. Ini berarti bukan solusi. Ini artinya  memiskinan kami rakyat kecil. Kami tidak dapat apa-apa, kompensasi dari PGC juga enggak ada,” keluhnya.

Sementara itu Kasatpol PP Kota Cirebon, Andi Armawan memaklumi adanya protes yang dilakukan warga. “Kami melaksanakan ini juga untuk masyarakat. Kalau kita biarkan, sebentar lagi masuk akhir bulan puasa, dan banyak orang yang berkunjung. Ini akan menyebabkan kerumunan. Kita tidak tahu sebaran virus ini bagaimana,” kata Andi.

Pantauan Radar Cirebon, kegiatan pelaksanaan pemantauan kepatuhan PSBB yang melibatkan ratusan petugas tersebut menyisir Jl Siliwangi, Jl Karanggetas, Jl Pasuketan dan Jl Pekiringan. Semua toko yang nonprioritas langsung dipaksa tutup oleh petugas. (red)

Admin
Penulis