BANDAR LAMPUNG - Setelah mendapatkan sorotan tajam dari Presiden Joko Widodo, akhirnya sejumlah daerah secara bertahap memulangkan pekerja migran. Langkah ini buntut dari kecemasan publik terkait wabah Virus Corona yang terus menjadi-jadi. Meski demikian proses karantina dan pengawasan harus dicermati secara berkala.
Salah satu daerah yang melakukan pemulangan yakni Pemprov Lampung. Dilansir dari data Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan Dinas Tenaga Kerja setempat, ada enam orang pekerja migran Indonesia yang dipulangkan.
Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim, membenarkan hal tersebut. ”Sudah dipulangkan. Pemprov bersama BP2MI memfasilitasi kepulangan para pekerja migran asal Lampung,” terang Nunik, Senin (4/5).
Para pekerja migran itu, lanjutnya, terdiri atas dua pekerja asal Lampung Timur yang bekerja di Hongkong dan Taiwan. Kemudian, satu orang pekerja migran asal Pesawaran yang bekerja di Qatar, satu orang pekerja asal Lampung Tengah yang bekerja di Taiwan.
Selanjutnya, satu orang pekerja migran asal Lampung Barat yang bekerja di Taiwan dan orang pekerja migran asal Kabupaten Pringsewu yang bekerja di Taiwan.
”Dan keenam pekerja sudah diserahterimakan kepada Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung dan dikembalikan ke daerah asal untuk selanjutnya dilakukan karantina mandiri,” tambah Wagub Lampung.
Seperti diketahui Presiden memerintahkan seluruh Pemerintah daerah dan Gugus Tugas melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster.
Bahkan Presiden juga meminta ada klaster pekerja migran, jemaah tablig, gowa, rembesan pemudik, industri, yang perlu betul-betul dimonitor secara baik.
”Laporan yang saya terima sudah 89 ribu. Yang sudah kembali dan akan bertambah lagi kemungkinan 16 ribu. Ini betul-betul harus ditangani, dikawal secara baik di lapangan sehingga jangan sampai muncul gelombang kedua,” timpalnya.
Kondisi serupa juga beralu bagi klaster industri. Presiden minta harus dipastikan industri-industri yang diizinkan beroperasi itu yang mana dan dicek ke lapangan apakah melakukan protokol kesehatan secara ketat atau tidak. Yang berkaitan dengan program jaring pengaman sosial agar makin cepat diterima masyarakat.
”Tadi pagi (kemarin, Red) sudah mendapatkan laporan dari Pak Menko PMK mengenai PKH, paket sembako, bansos tunai, BLT, dana desa sudah berjalan, tetapi saya minta kecepatan agar bansos ini sampai di tangan keluarga penerima betul-betul semakin cepat diterima akan semakin baik,” ungkap Presiden dalam rapat terbatas yang berlangsung secara virtual, Senin (4/5).
https://www.youtube.com/watch?v=6f7Dn_zHXK0